Pada suatu hari dikuil Ming Xian ada seorang murid pendeta Tao, pada malam hari sedang tertidur di koridor di kuil. Tiba-tiba dia mendengar percakapan antara 2 orang dewa, seperti membahas sebuah masalah, membuka buku tagihan hutang mereka sambil berkata, "Pada tahun ini orang ini terlalu banyak korupsi dan serakah pada harta, dengan cara apakah supaya dia kehilangan harta tersebut?" Dewa yang satu lagi menjawab, "Dengan Cuiyun sudah cukup!, tidak usah memikirkan cara yang lain lagi."
Pendeta Tao kecil ini sudah mengetahui di kuil ini sering terjadi hal-hal yang supranatural, dia sudah tidak heran lagi, tetapi dia tidak tahu dewa menginginkan pejabat Wang kehilangan hartanya dan siapakah Cuiyun itu?"
Tidak lama kemudian dia mendengar desas-desus, "Pejabat Wang mencintai seorang pelacur bernama Cuiyun, menghabiskan banyak hartanya, sekarang sudah hampir bangkrut." Pendeta Tao cilik dengan menjerit "Wah" sekarang semuanya menjadi jelas "Rupanya demikian!".
Tidak berapa lama kemudian dia mendengar lagi, "Pejabat Wang menderita penyakit ganas, tidak ada uang untuk biaya pengobatan, kehidupannya sangat susah, dia sudah dipecat dari jabatannya." Dia menjadi bahan desas-desus di masyarakat seperti, "Dia telah mencelakai terlalu banyak orang, telah mengkorupsi puluhan ribu emas dan lain sebagainya."
Yang terakhir terdengar bahwa pejabat Wang telah menjadi gila dan mati di jalanan. Tidak ada yang menguburkannya. [Vina Koh / Pangkal Pinang / Bangka / Tionghoanews]