KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 16 Desember 2011

MARI BELAJAR DARI PELANGI

Dahulu, warna-warna yang ada di Bumi bertengkar. Semua mengklaim dirinya paling bagus, dan paling berguna. Si Hijau mengatakan, "Akulah yang terpenting. Aku simbol kehidupan dan pengharapan. Aku dipilih oleh padi, rerumputan, dan pepohonan. Tanpa diriku, semua makhluk akan mati."

Si Biru menimpali, "Jangan hanya berpikir tentang Bumi. Lihatlah birunya langit dan lautan luas. Air adalah sumber kehidupan, langit memberi ruang dan kedamaian."

Si Kuning menyela, "Ah, kalian terlalu serius. Aku membawa kegembiraan dan kehangatan di dunia. Matahari berwarna kuning, juga Bulan. Tanpa kehadiranku tak ada kegembiraan."

Si Jingga tak mau kalah, "Aku simbol kesehatan dan kekuatan. Buktinya, aku dipercaya melayani kebutuhan manusia, membawa vitamin-vitamin penting bagi kehidupan. Coba lihat aku pada wortel, labu, jeruk, dan pepaya."

"Aku darah kehidupan! Lambang keberanian dan cinta. Tanpaku, Bumi akan kosong melompong," sela si Merah.

Sementara itu si Ungu teriak, "Aku adalah warna aristokrat dan kekuatan. Para raja dan pemimpin selalu memilih warnaku untuk pakaian dan aksesori mereka."

Pertengkaran semakin seru. Masing-masing tidak mau mengalah. Tiba-tiba muncul kilat dan gelegar suara petir, disertai hujan deras. Tanpa dikomando warna-warna itu merunduk ketakutan, lalu saling mendekat mencari perlindungan.

Sang Hujan berkata, "Hei, warna-warna bodoh! Jangan bertengkar! Ketahuilah, masing-masing kalian diciptakan untuk tujuan khusus, unik, dan berbeda satu sama lain. Kemarilah, saling bergandeng tangan. Warna-warna itu melakukan apa yang dikatakan sang Hujan. "Mulai sekarang setiap kali turun hujan, masing-masing kalian akan terentang di udara dalam satu pelangi yang indah, sebagai peringatan bahwa kalian harus hidup bersama dalam damai." [Lenna Wang / Samarinda / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA