KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 16 Oktober 2012

PENANTIANKU TAK PERNAH USAI !

Tiga belas tahun aku mempertahankan keyakinanku, keyakinan yang dilandaskan atas dasar rasa cinta yang amat mendalam, walaupun karena keyakinaku itu aku di daulat sebagai perempuan yang tidak memilki harga diri dan perempuan cengeng yang tidak memilki kemampuan merubah jalan hidup untuk mendapatkan seorang pendamping hidup.

Saat ini usiaku telah menginjak dua puluh sembilan tahun, usia yang menurut banyak orang adalah usia yang sangat mencukupi untuk melakoni perjalanan rumah tangga. Namun bagiku usia bukanlah ukuran buat perempuan untuk menjalani rumah tangga, namun lebih kepada keputusan Tuhan dan aku anggap hal ini adalah ujian buatku apakah aku akan terus bertahan dengan keyakinanku atau tidak.

Perkenalanku dengan seseorang sebut saja namanya Ronny, dimulai saat aku mendaftar di sebuah perguruan tinggi di Bandung. Dan Ronny adalah salah seorang siswa di perguruan tinggi tempat aku mendaftarkan diri. Ia meyakinkanku, bahwa perguruan tinggi yang aku masuki akan dapat mengakomodasi semua gejolak jiwa mudaku yang penuh dengan keingintahuan dan kegiatan.

Aku memang mulai tertarik dengan Ronny saat pertama bertemu pandang. Ada perasaan aneh dalam diriku ketika ia menawarkan diri membantu menyelesaikan segala administrasi pendaftaran. Diam-diam aku mulai memperhatikannya, dari tingkah laku, tutur kata dan pergaulan bersama teman-temannya. Bisa dipastikan bahwa saat itu aku telah jatuh cinta kepadanya.

Aku akui Ronny bukanlah satu-satunya pria yang mampu menghanyutkan perasaanku, karena aku pernah beberapakali merasakan manisnya berpacaran. Namun kali ini aku sungguh merasakan situasi di mana kedamaian seakan hanya berada pada tatapan mata teduh dan tutur kata yang dimiliki Ronny. Dan entah kenapa aku seperti terhipnotis dengan pesona yang yang terpancar dari sosok pria ini.

Untungnya perasaanku ternyata tak bertepuk sebelah tangan, karena ternyata Ronny juga menyimpan perasan yang sama terhadapku. Akhirnya kami bersepakat untuk menjalin hubungan ke arah yang lebih intim. Dan aku tak salah menjatuhkan pilihan. Ronny benar-benar bisa mengayomi, melindungi bahkan dapat memberi jalan keluar dari banyak permasalahan yang aku hadapi.

Demi rasa cinta dan kasih sayang ini, aku rela mengorbankan apa saja yang sekiranya bisa membahagiakan perjalanan hubungan kami. Sampai akhirnya aku juga mengorbankan kesucianku. Hal itu aku lakukan tanpa permintaan atau tekanan dari Ronny. Singkatnya perbuatan itu aku lakukan dalam kesadaran penuh bahwa hal itu mungkin bisa melanggengkan hubungan kami.

Hingga saat aku memperkenalkan Ronny kepada kedua orang tuaku, semua harapan yang kuangankan pupus seketika. Orang tuaku, khususnya mama dengan tegas menolak kehadiran Ronny. Menurut mama aku telah dijodohkan sejak kecil dengan kerabat mama yang masih keturunan bangasawan. Mama dengan gayanya yang congkak mengatakan bahwa Ronny bukan pria yang pantas buatku karena ia berasal dari turunan rakyat biasa.

Ronny memang tak lantas meninggalkanku seusai kejadian tersebut, kami masih tetap berhubungan walaupun harus secara sembunyi-sembunyi dan hal itu berjalan hingga mencapai empat tahun lebih. Bahkan hingga aku menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa. Keberhasilanku menyelesaikan skripsi juga atas bantuan dan suport yang diberikan Ronny padaku.

Hingga saat wisudaku tiba, Ronny memberitahuku bahwa ia tak mungkin hadir karena orang tuaku pasti ada di sana. Dan itulah terakhir kalinya aku mendengar suaranya yang bergetar, seakan menahan gejolak bathin yang teramat sangat.

Dan sampai saat ini, setelah tiga belas tahun, suara itupun tak pernah aku dengar kembali. Mudah-mudahan lewat tulisan di rubrik ini, Ronny bisa membacanya dan kembali kepadaku. Bahwasannya aku masih menunggunya dengan setia sampai saat ini dan mungkin aku tak akan menikah dengan siapapun, kecuali Tuhan memberiku jodoh lain selain dirimu. [Stella Liu / Jember] Sumber: Love is blind

PESAN KHUSUS

Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA