Pemerintah daerah menyediakan hadiah bagi yang bisa menangkap pencuri tersebut, kepala museum juga menerima wawancara dari beberapa stasiun TV.
Dengan gemetar dia berkata, “13 benda tersebut adalah benda pusaka, diantaranya adalah sebuah cincin giok yang tidak ada duanya di dunia ini, para kurator barang perhiasan, jangan menadah atau membeli barang itu, pasti akan ketahuan!” Dengan emosional sambil memelotot kepala museum berkata, “Karena cincin giok itu sangat bagus, sekilas pandang saja orang akan mengetahuinya, ini adalah harta yang amat sangat tak ternilai harganya.”
Setelah wawancara tv ini disiarkan, beberapa hari kemudian kasus ini terpecahkan.
Sekelompok maling ini walaupun perencanaan mereka sangat matang, tidak meninggalkan sedikitpun jejak, tetapi karena terjadi bentrokan internal sehingga terjadi letusan tembakan yang melukai seseorang dari mereka, sehingga kasus ini terpecahkan.
Salah seorang pencuri yang terluka, sedang berbaring di rumah sakit mengungkapkan kebenaran kasus ini, “Pada saat kejadian saya dengan seseorang yang lain yang masuk kedalam museum, kami hanya mencuri 12 buah lukisan, sama sekali tidak mengambil cincin giok, tetapi teman-teman saya yang berada diluar tidak percaya, mereka memaksa kami berdua mengeluarkan cincin giok itu, terakhir teman yang bersama dengan saya yang masuk kedalam museum juga tidak percaya kepada saya, dia juga menuduh saya mengambilnya.” Dengan suara keras dia berteriak “Saya tidak mengambilnya! Saya tidak mengambilnya! Kalian harus percaya kepadaku!”
Setelah 12 buah lukisan diserahkan kembali kepada kepala museum dia berkata, “Saya percaya kepadanya!” dengan tertawa dia berkata, “Terima kasih kepada Tuhan, 12 buah lukisan berharga ini dengan tanpa cacat bisa kembali ke museum ini. Sedangkan mengenai cincin giok, memang sesungguhnya tidak dicuri, saya hanya mengatakannya di televisi agar didengar para pencuri, supaya ada petunjuk membuka kasus ini.”
Orang jahat ternyata lebih percaya kepada kebohongan yang diucapkan orang benar, daripada kebenaran yang diucapkan orang jahat. [Chen Mei Ing]