Makin banyak burung yang dilepas, makin banyak pula rezeki yang akan diperoleh di kemudian hari. Apabila Anda berjalan-jalan dipasar burung seperti pasar burung Pramuka di Jakarta Timur, tentu akan dibenarkan oleh pedagang seperti Hendra, Andre, Agus dan lain-lain, bahwa emprit bukanlah burung yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hukum dasar ekonomi, supply and demand, pun berlaku di sini. Karena tidak banyak permintaan, maka harga penawaran di tingkat pedagang juga relatif rendah.Tetapi jangan salah, pada saat kita menawar di pedagang, biasanya mereka akan menawarkan harga cukup lumayan tinggi, karena mereka paham kebutuhan pembeli burung emprit ini.
Maka pandai pandailah kita membuat harga posisi tawar, agar jangan terlalu mahal juga kita membelinya. Emprit tidak dimasukkan sebagai kelompok burung kelangenan seperti perkutut dan derkuku. Ia juga tidak termasuk burung berkicau, karena nyaris tidak mempunyai ocehan yang bisa didengar. Ocehannya hanya ''pritt.. priiittt…'' Juga bukan burung hias, sebab warna bulunya kurang menarik, terutama untuk emprit biasa. Ukuran tubuhnya hanya sebesar ibu jari orang dewasa. Bulu-bulunya berwarna cokelat kehitaman, dengan bulu dada berbintik-bintik putih. Jenis emprit ini paling banyak kita jumpai dipersawahan. Bahkan di pedesaan, emprit merupakan ''musuh'' petani karena gemar mencuri bulir-bulir padi yang mulai menguning.
Di alam bebas, emprit senang datang ke areal persawahan secara berkelompok dalam jumlah besar. Mereka bisa menghabiskan padi yang siap dipanen. Tidak heran jika petani sering menghalaunya dengan membuat boneka-bonekaan serupa manusia bercaping. Jika sudah menemukan makanan, emprit suka memisahkan diri dari gerombolan besar, kemudian bertelur serta mengerami anaknya hingga menetas. Sarang emprit yang alami cukup sederhana, yaitu hanya tersusun dari dedaunan kering. Sarang itu disusun rapi diatas pohon apa saja yang dirasa aman bagi emprit. [Jeni Wang, Semarang, Tionghoanews]
Artikel dalam blog ini dikirim oleh Teman2 Tionghoa dari seluruh Indonesia melalui surel (email) ke alamat email: indonesia.chinese.ngepost@blogger.com dan anda juga bebas ikut mengirim artikel, Xie Xie ...