Mengingat semakin berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan (khususnya Ilmu Kedokteran) dan Teknologi, maka nilai-nilai hidup juga terus berkembang. Dengan demikian, apa yang diartikan Ho-Mia sekarang juga mengalami perubahan yang sangat mendasar dibandingkan dengan zaman dahulu.
Dahulu Ho-Mia diartikan sebagai hidup serba kelebihan, makan enak setiap hari selalu tersedia, tidur di tempat yang empuk dan mewah, pelayan yang siap 24 jam, demikian pula kendaraan mewah beserta sopirnya, bertamasya di dalam maupun di luar negeri tanpa batas, bebas melakukan berbagai macam hobi secara intensif, dan lain sebagainya. Di samping itu selalu didampingi anak dan cucu yang penuh perhatian dan kasih sayang.
Hidup dambaan semacam itu hampir selalu akan mengundang datangnya Penyakit Kencing Manis (Diabetes Mellitus atau DM). Karena saat itu obat-obat yang efektif belum tersedia, penyakit DM akan cenderung untuk menjadi progresif dan sesaat lagi akan diikuti berbagai komplikasi serius yang penuh penderitaan disamping membahayakan jiwa.
Sekarang, dengan semakin majunya pengertian masyarakat tentang kesehatan pada umumnya, maka Ho-Mia bagi lansia modern akan didasarkan pada Kesehatan Jasmani (Physical Health), Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) dan Kemampuan Intelektual yang masih prima, karena sudah jelas bahwa hanya orang sehat jasmani maupun rohani, yang kapan saja dan dimana saja dapat menikmati hidup Ho-Mia.
Sekarang semakin banyak lansia yang menyadari bahwa Ho-Mia sebagian adalah hasil jerih-payah sendiri memelihara kesehatan jasmani dan rohani, serta sebagian lagi memang karena keberuntungan. Dalam kehidupan sehari-hari kedua pilar ini tampak jelas.
Ada orang yang hidupnya semau gue dan sama sekali tidak menghiraukan pola hidup sehat. Mereka seringkali tidak berumur panjang, tetapi memang ada segelintir kecil orang yang betul-betul dikaruniai keberuntungan besar, sampai bisa mencapai usia lanjut dan tetap sehat, sehingga dapat merasakan enaknya hidup Ho-Mia.
Ada juga lansia yang masih sehat, padahal mereka sudah pernah mengalami beberapa penyakit berat yang kesemuanya masih dapat disembuhkan, baik karena upaya sendiri maupun karena murni keberuntungan. Kelompok ini juga masih dapat mengenyam enaknya hidup Ho-Mia.
Sisanya adalah para Lansia yang walaupun rajin menjaga kesehatan, tetap saja terkena penyakit berat (misalnya kanker), yang membawa penderitaan besar dan dalam hitungan bulan saja dapat merenggut nyawa.
Dengan mengetahui latar belakang ini, hendaknya para lansia zaman sekarang jangan hanya bertumpu pada keberuntungan saja, karena kita tidak pernah akan tahu masuk kelompok mana.
Dengan demikian, agar bisa menikmati hidup Ho-Mia selama mungkin, hendaknya secara aktif pandai memelihara kesehatan dan kebugaran jasmani-rohani serta kemampuan intelektual, antara lain dengan berpedoman hidup cari selamat dan meninggalkan jauh-jauh vivere periculoso (hidup nyerempet-nyerempet bahaya), karena pada usia lanjut sudah tidak akan ada lagi kemungkinan untuk mengulangi kesempatan yang ada.
Melalui kemampuan intelektual yang masih cukup baik, para lansia modern tidak akan dihantui ketakutan akan mati dalam waktu dekat, sehingga tak bisa menikmati hidup lagi. Mereka ini sadar benar akan kodrat manusia yang sekali waktu akan dipanggil pulang oleh Sang Pencipta dan telah menyiapkan diri sebaik mungkin. [Siao Wei, Tanjung Pinang, Tionghoanews]
** Anda bebas kirim artikel di atas kepada teman-teman atau ajak gabung dalam email group http://asia.groups.yahoo.com/group/tionghoanews dan http://www.facebook.com/chinese.indo **