Rangkaian musibah terjadi setelah sebelumnya China dilanda panas ekstrim, kemudian beralih pada hujan lokal ekstrim di sejumlah kawasan. Kementerian Urusan Sipil China menyebut perubahan cuaca ekstrim menyebabkan sejumlah kota mengalami banjir dan longsor. Kedua musibah itu menyebabkan rusaknya fasilitas umum dan permukiman, sehingga menimbulkan ratusan korban jiwa.
Sejak 1 Juni Lalu, otoritas setempat mencatat banjir buruk melanda sepanjang satu dasawarsa terakhir. Sedikitnya, 2,3 juta jiwa terpaksa dievakuasi dan mengungsi. Jumlah korban terbanyak berada di Provinsi Yunan dengan jumlah korban mencapai 800 orang meninggal dan hilang. [Meilinda Chen, Jakarta, Tionghoanews]
Artikel dalam blog ini dikirim oleh Teman2 Tionghoa dari seluruh Indonesia melalui surel (email) ke alamat email: indonesia.chinese.ngepost@blogger.com dan anda juga bebas ikut mengirim artikel, Xie Xie ...