Terlebih untuk ukuran Museum Nasional yang cukup luas. Namun Karyadi punya alasan untuk itu. Sebagai salah satu seniman top, kata dia, karya Xiao Hong tersebar di berbagai belahan dunia.
Tak mudah mengumpulkannya. Terlebih, beberapa karya sudah berpindah-pindah tangan sehingga sulit ditemukan. "Setiap kali satu karya dibuat, yang mau membeli sudah waiting list. Sekali jadi, langsung berpindah tangan kepada kolektor seni dari berbagai belahan dunia. Jadi, sulit bagi kami mengumpulkan karya-karya Xiao Hong untuk dipamerkan," terangnya.
Itu juga sebabnya, lanjut Karyadi, pameran itu baru bisa terlaksana akhir bulan ini. Padahal, pihaknya sudah lama ingin menyuguhkan karya seniman Tiongkok itu di tanah air. "Sudah tertunda beberapa kali.
Baru tahun ini bisa memamerkan karya Xiao Hong di Jakarta," tuturnya. Dia menambahkan, keunikan Xiao Hong adalah ide orisinilnya menggabungkan unsur kontemporer dan tradisi. Ciri khas lain, dia selalu membuat potret wajah dalam kanvasnya. Dalam wajah-wajah itu dia menggambarkan objek lain dengan berbagai tema menarik. [Mariati Ong / Tangerang / Tionghoanews]