"Dari buku-buku yang saya baca, ada satu buku yang merupakan sumber pencerahan bagi saya dalam menemukan teknik Ling Tien Kung ini," kata bapak 5 anak tersebut.
Buku yang dimaksudkan adalah Daode Jing karangan Lao Tse (Laozi/Laotze) yang berisikan 5000 huruf Tionghoa dalam 81 bab dan sudah berusia 2500 tahun lamanya. "Di bab ke-6 tertulis bahwa dalam tubuh manusia ada tenaga/energi yang tidak bisa padam dan bisa terus memperbarui diri", jelas pria kelahiran Singaraja tersebut.
Dan saat itu dia bisa langsung menebak bahwa Chi (energi) ini adalah sejenis aki yang ada di tubuh manusia. Dan seperti halnya aki pada mobil, yang lama-kelamaan bisa soak. Begitu juga yang terjadi pada manusia yang semakin tua semakin lemah/mengendur 'aki' nya.
"Nah! Ling Tien Kung (empet-empet anus dan jinjit-jinjit) ini adalah teknik untuk men-charge aki di dalam tubuh kita tersebut, sehingga kita bisa terbebas dari penyakit dan tampak awet muda," terang Fu Long Swie yang beristrikan Sie Ie Ai tersebut.
Dia juga menjelaskan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat dua kutub. Kutub positif terletak di anus dan yang negatif di pusar. "Nah tujuan empet-empet anus tadi itu untuk melatih otot-otot yang ada di sekitar anus supaya tidak mengendur. Kalau otot-otot tersebut lemah, maka fungsi tubuh menurun dan kita jadi dapat banyak penyakit", terangnya.
Teknik yang bisa disebut ilmu titik nol tersebut memiliki dasar ilmu medis yang kuat. "Kalau ada yang bilang ini impossible, saya bisa menjelaskannya secara medis dan sangat logis, Ling Tien Kung ini sangat masuk akal sekali," tegas pria yang dulu pernah se-angkatan dengan atlet-atlet seperti Puji Astuti, Yusuf Gosal, Untung pujadi, Kusnandar, dan Sarengat.
Jika ingin menjadi anggota Ling Tien Kung, silakan langsung datang ke lapangan futsal ole-ole di Ngagel setiap jam 5 – setengah 7 pagi. "Kalau cocok ya langsung ikut saja, tidak ada iuran bulanan ataupun biaya pendaftaran kok," ujarnya seraya tersenyum. [Liana Yang, Surabaya, Tionghoanews]