Matahari, laut dan perjalanan yang panjang, mau tak mau turut berkontribusi terhadap gangguan kesehatan yang mungkin dapat mengganggu acara liburan Anda. Mitos kesehatan yang kerap muncul selama musim panas dan liburan, seperti dilansir tionghoanews.com, diantaranya menyebutkan bahwa udara yang tersirkulasi ulang dan terakumulasi di dalam pesawat terbang dapat menyebabkan penyakit.
Setelah merencanakan liburan sempurna tiba -tiba gagal karena seorang kawan mengingatkan Anda hal diatas yang dapat menyebabkan penyakit seperti TBC, flu burung dan bahkan SARS yang berasal dari kuman-kuman yang menyebar diantara para penumpang pesawat.
Tak perlu lantas membatalkan rencana liburan Anda, meskipun hal tersebut terdengar masuk akal. Faktanya, Anda lebih beresiko terkena infeksi pernafasan, flu atau yang lainnya di dalam pesawat adalah bukan karena udara yang tersirkulasi ulang.
Beberapa riset menyebutkan bahwa ancaman terbesar bagi kesehatan Anda di dalam pesawat justru datang dari penumpang yang duduk di sebelah Anda yang sedang flu atau batuk. Ini juga berlaku untuk semua jenis transportasi dengan ruang terbatas dan penumpang yang penuh sesak.
Biasanya hanya 50% dari udara kabin yang diresirkulasi dan harus melewati high-efficiency particulate (HEPA) atau filter partikulat efisiensi tingkat tinggi yang menghilangkan debu, bakteri, jamur dan bahkan virus. udara segara lalu disedot melalui mesin, dipanaskan, didinginkan dan dikompresi sebelum sampai ke kabin.
Ulasan ini mungkin bisa Anda jadikan acuan untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan tubuh Anda. [Diana Chuang / Kendari / Tionghoanews]