KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 20 Juli 2011

ADIDAS, NIKE, DAN LINING, CEMARI SUNGAI-SUNGAI DI RRT

Greenpeace Hong Kong merilis sebuah hasil penyelidikan terbaru mereka yang menyebutkan bahwa 20 merek fashion terkenal dunia seperti Adidas, Nike, Lining dan lain-lain, tidak memiliki sistem pengawasan yang baik terhadap para pemasoknya, yang dalam proses produksinya para pemasok tersebut membuang zat beracun dan berbahaya sehingga mencemari lingkungan.

Limbah dari dua pabrik pemasok di RRT mengandung zat berbahaya yang dapat mengganggu kelenjar endokrin, dan berdampak pada hormon regenerasi manusia. Organisasi tersebut menuntut agar produk dari kedua pemasok berikut rantai pasokannya disingkirkan karena menggunakan dan melakukan pembuangan limbah zat berbahaya tersebut ke sungai.

"Laporan Pencemaran Sumber Air di Tiongkok Sebagai Dampak dari Merek Terkenal Dunia" yang telah dilakukan selama lebih dari setahun ini memastikan bahwa merek-merek terkenal tersebut dipasok oleh Younger Textile Industry yang bertempat di Kota Ningbo serta Cathay Dyeing and Finishing Co. Ltd. yang bertempat di Kota Zhongshan. Penyelidikan memaparkan, pengambilan 8 buah sampel air limbah dan endapan yang telah terbukti merupakan limbah buangan kedua pabrik tersebut, kemudian dikirim ke sebuah laboratorium independen di Inggris untuk diperiksa. Hasilnya menunjukkan bahwa semua sample mengandung berbagai macam zat berbahaya, termasuk Nonylpheno (NP), Perfluorooctane sulfonat (PFOS), dan asam perfluorooctanoic (PFOA).

Zat-zat tersebut dapat terakumulasi di tengah lingkungan kita dalam jangka waktu sangat panjang, dan akan tersebar ke berbagai penjuru karena terbawa aliran sungai dan rantai makanan. Zat tersebut berdampak sangat buruk bagi manusia, termasuk dapat mengganggu sistem kelenjer endokrin, merusak hormon reproduksi, dan berdampak terhadap sistem kekebalan tubuh manusia dan merusak fungsi organ liver.

Penelitian menyebutkan bahwa meskipun zat ini hanya dibuang dalam jumlah kecil ke lingkungan sekitarnya, namun tetap saja sangat membahayakan. Uni Eropa, AS, dan kesepakatan internasional yang terkait telah menetapkan zat-zat berbahaya ini sebagai zat yang harus diawasi ketat penggunaannya. Sementara penggunaan PFOS dan nonilfenol (NP) di seluruh dunia terus diupayakan untuk dikurangi, namun di RRT maupun Hong Kong, sama sekali belum ada aturan larangan penggunaan zat tersebut. Bahkan produksi zat ini di RRT meningkat 4 kali lipat hanya dalam tempo 3 tahun, yakni terhitung sejak 2003 - 2006.

Ketua Greenpeace bernama Qiu Zihui berkata, "Merek terkenal seperti Adidas dan Nike secara terbuka menjanjikan untuk melindungi lingkungan hidup, namun tetap membiarkan para supplier atau pemasoknya membuang limbah yang mengandung zat kimia berbahaya bagi manusia maupun lingkungan hidup ke sungai-sungai di RRT, yang berarti sama sekali tidak memiliki Corporate Social Responsibility (CSR). Kenyataannya, merek terkenal ini tidak menetapkan kebijakan pengawasan penggunaan zat kimia secara menyeluruh terhadap semua produsen pemasoknya, dan hanya menetapkan beberapa batasan terhadap sejumlah zat kimia saja, serta tidak ada pengawasan terhadap pembuangan limbah kimia ke lingkungan di sekitarnya."

Greenpeace menuntut agar Adidas, Nike, dan Lining yang merupakan pionir di bidang busana olahraga baik di dalam maupun luar negeri, agar berkomitmen untuk tidak menggunakan sama sekali zat kimia berbahaya dalam proses produksinya, menetapkan rencana tindakan pencegahan yang kongkrit yang telah terjadwal, menetapkan sistem pengawasan yang tersistematis terhadap penggunaan zat kimia dengan berpedoman pada prinsip pencegahan, serta mengumumkan pada khalayak, informasi mengenai pengunaan zat berbahaya dan pembuangan limbahnya.

Untuk menggalang dukungan dari semua merek terkenal dan para produsen pemasoknya ini agar "Menolak Pencemaran Sumber Air", Greenpeace pada 16, 17, dan 23 Juli akan memajang alat peraga dan perlengkapan pencemaran air di wilayah Mongkok dan Causeway Bay di Hongkong, untuk menampung aspirasi masyarakat terhadap sumber air yang tidak tercemar. Sementara di Beijing, anggota Greenpeace akan memamerkan kepada para konsumen, tentang foto-foto pencemaran di counter penjualan Adidas dan Nike yang berlokasi di The Village, Beijing, dan akan menulis di dinding counter tersebut, "Enyahkan Racun dari Sungai-Sungai di RRT".

Hal ini tampaknya juga dapat menjadi pembelajaran bagi Pemerintah Indonesia, untuk lebih ketat mengawasi sejumlah merk tersebut. Karena sejumlah merk seperti Adidas dan Nike, juga melakukan proses produksinya di Indonesia. [Widya Wong, Pontianak, Tionghoanews]


Artikel dalam blog ini dikirim oleh Teman2 Tionghoa dari seluruh Indonesia melalui surel (email) ke alamat email: indonesia.chinese.ngepost@blogger.com dan anda juga bebas ikut mengirim artikel, Xie Xie ...

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA