KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 16 Juli 2011

BAIK HATI MEMBUAT PENCURI BERTOBAT

Pada masa dinasti Qing, di kota Renhe ada seorang yang bernama Chai Huchen, ayahnya adalah seorang pejabat yang jujur, meninggal di kota tempat dia ditugaskan.Chai Huchen adalah seorang anak yang berbakti, dia lalu meminta bantuan seorang pedagang dengan kapalnya mengantar jenazah ayahnya ke kampung halamannya dan dikuburkan disana.

Chai Huchen

Setiap tahun dia pasti berziarah ke makam ayahnya, dia selalu menangis dengan sedih karena kehilangan ayah suri tauladannya.

Di kampung halamannya, ada seorang anak karena dipukul oleh ayahnya minggat dari rumahnya, kebetulan bertemu dengan Chai Huchen sambil menangis. Chai Huchen bertanya padanya apa yang terjadi. Setelah mendengar cerita anak itu, sambil menangis dia berkata kepada,"Engkau mempunyai ayah yang memukuli kamu, ini bukan hal yang buruk, ia mungkin sedang mendidik kamu agar tak lagi melakukan kesalahan; sedangkan saya menginginkan ayah saya memukuli saya, tetapi sekarang hal ini tidak mungkin terjadi lagi!"lalu dia menciptakan sebuah puisi yang berjudul "Anak yatim yang mengembara" untuk anak ini, setelah melihat puisi tersebut anak tersebut menangis dengan sedih, akhirnya setelah pulang ke rumahnya dia menjadi seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya.

Pada suatu malam ada seorang pencuri, datang kerumah Chai Huchen mencuri barang, setelah Chai Huchen melihat pencuri tersebut dia mengetahui bahwa pencuri ini adalah tetangganya, lalu dia pura-pura tidur. Ketika pencuri ini ingin mencuri baju dan selimutnya, dengan suara perlahan Chai Huchen berkata, "Dapatkah engkau meninggalkan dua barang ini, supaya musim dingin saya tidak mati kedinginan?"

Setelah mendengar ucapanya, pencuri ini merasa sangat terkejut. Chai Huchen lalu menasehati pencuri ini bertobat, mulai saat ini tidak mencuri lagi, lalu dari bawah bantalnya dia mengeluarkan uang 100 Yuan dihadiahkan kepada pencuri ini. Pencuri ini sangat terharu oleh kebaikan hatinya, sambil menangis meninggalkan rumahnya tanpa mengambil satu barangpun.

Akhir pencuri ini bertobat, dan bekerja dengan rajin. [Aprilda Bong, Makassar, Tionghoanews]


* Artikel di atas dikirim oleh pengunjung situs blog ini dan anda bebas meneruskan artikel di atas kepada teman2 anda juga atau anda bisa ikut serta kirim artikel melalui email ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA