KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 13 November 2011

LEBIH KUAT DARIPADA KEKUATAN TEROR

Dari halte bus yang panas memasuki bus yang ber-AC, pada saat ini Xu Fu merasakan suatu rasa dingin yang tidak nyaman, rasa dingin ini berasal dari ventilasi dari AC, juga berasal dari mata puluhan penumpang bus yang ditujukan ke arahnya.

Seharusnya Xu Fu tidak pantas naik ke bus ini, karena bus ber-AC ini lebih mahal sepuluh ribu rupiah dari bus biasa, kelebihan sepuluh ribu tersebut cukup untuk biaya hidupnya sehari.

Tetapi hari ini dengan tegas dia memutuskan akan menaiki bus ini, karena hari ini dia akan melakukan hal yang besar, dia merasa bahwa selama hidupnya dia belum pernah melakukan hal yang besar, harus memilih sebuah bus yang cantik yang pantas dengan hal yang akan dilakukannya, oleh sebab itu dia memilih sebuah bus ber-AC yang paling baru dan paling cantik, karena hal ini dia harus berdiri menunggu dan berjemur di halte bus selama 10 menit.

Konduktor bus setelah mengambil tiket, dengan tidak sabaran berkata, "Berdiri dibelakang, mundur ke belakang."

Xu Fu tidak tahu karena pakaian kerjanya yang sudah kumal atau wajah hitamnya yang terpanggang matahari sehingga kondektur bus tidak suka kepadanya, dengan geram dia mengatup mulutnya, tetapi terpikir akan melakukan hal yang besar, dia bersabar, dengan erat menggenggam tas kuning yang dibawanya.

Pada saat ini, dibelakangnya dia mendengar suara renyah memanggilnya, "Paman".

Xu Fu mengabaikannya, di kota ini siapa yang mengenalnya?.

"Paman!"

Suara yang renyah itu lagi.

Xu Fu memalingkan kepalanya, dibelakangnya dia melihat seorang gadis kecil berusia 10 tahun sedang tersenyum kepadanya.

"Kaki paman terluka, kesini dan duduklah disini!" gadis kecil ini mengundangnya duduk di tempat duduknya. Gadis kecil itu menggeser badannya lebih ke pojok, sehingga tersisa tempat duduk untuk Xu Fu.

Xu Fu dengan cermat memandang ke mata gadis tersebut, di dalam matanya tidak terlihat kelicikan, dia memandang ke tempat duduk yang disediakan gadis kecil ini, disana tidak ada jebakan maupun permen karet.

Gadis kecil ini menunjuk ke kakinya berkata, "Kakiku juga sakit, saya hanya bisa kasih paman setengah tempat duduk ini."

Xu Fu memandang wajahnya, dia terharu sampai hampir menangis, tetapi seorang pria dewasa menangis didalam bus, akan sangat memalukan, akhirnya dia hanya bisa menggigit bibirnya berkata kepada gadis kecil ini, "Paman tidak lelah, engkau sendiri duduk saja."

"Tetapi lukamu mengeluarkan nanah, cepat duduklah!"

Gadis kecil ini mengulurkan tangannya menariknya, tangannya sangat lembut dan gemuk, ini membuat dia teringat kepada tangan putrinya di kampung, kecil dan hitam. Waktu berlalu dengan cepat dia sudah 3 tahun tidak melihatnya, tidak tahu apakah dia sekarang sudah agak gemuk atau tidak?

Dia duduk, orang disekitarnya mulai menutup hidungnya. Gadis kecil ini bertanya, "Paman kakimu bagaimana terluka?"

"Di tempat kerja, tertimpa baja."

"Kakiku juga terluka ketika bermain sepatu roda. Oh ya paman, kenapa engkau tidak berobat?"

"Tidak ada uang, kontraktor sudah beberapa bulan tidak memberi gaji, dia sudah kabur."

"Jadi.. engkau akan bertahan terus seperti ini."

Gadis ini membalikkan badannya, dari tas punggungnya dia mengeluarkan satu botol obat yang tinggal separuh dan berkata, "Ini untuk paman, lukaku telah sembuh tidak perlu obat anti infeksi lagi, oh ya, ini ½ botol air lagi, maaf saya telah meminumnya separuh, cepatlah paman makan obat ini, setelah itu tidak akan terasa sakit lagi."

Gadis kecil ini seperti nenek tua, mengomel didepan mata Xu Fu yang berkabut.

Xu Fu memakan obat itu, dari dasar hatinya dia merasa sangat nyaman.

Pada saat ini, sudah sampai di halte berikutnya, gadis kecil ini berkata, "Paman saya harus turun disini, mama saya berkata luka apapun pasti akan sembuh, paman harus menjaga diri sendiri ya."

Xu Fu mengganggukkan kepalanya, air matanya telah membasahi wajahnya.

Gadis kecil ini dengan bertatih-tatih turun dari bus dan berjalan, Xu Fu memandang belakang tubuhnya menghilang dalam kerumunan keramaian, sambil dengan erat memeluk tas kuning di pangkuannya.

Bus dengan diam-diam melaju ke depan.

Dunia tetap berputar.

Gadis kecil ini selamanya tidak akan tahu, tas kuning di pangkuan Xu Fu berisi 3 kg bahan peledak dan 7 buah detonator, dia sama sekali tidak akan tahu, karena beberapa patah ucapannya yang hangat, telah membuat Xu Fu melepaskan niatnya melakukan sebuah hal yang maha besar.

Hal yang akan dilakukan oleh Xu Fu adalah di atas bus yang paling cantik dan paling baru di tempat yang paling ramai, meledakkan bus beserta dirinya sendiri. [Elisabeth Wang / Banda Aceh / NAD / Tionghoanews
]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA