Orang sering bertanya-tanya bagaimana dia bisa bersikap begitu murah hati. Padahal bukan orang berharta. Gaji tahunannya tak pernah lebih dari US$.20.000. Penjelasan Cannon sederhana: dia hidup tidak bermewah-mewah sehingga bisa membantu orang lain.
Sifat dermawannya itu bermula saat Perang Dunia II. Ia terdaftar di Angkatan Laut. Ketika ia mengikuti pelatihan, kecelakaan tragis merenggut nyawa rekan awak kapalnya. Ia pun selamat dan percaya bahwa hidupnya telah diselamatkan karena suatu alasan. Selesai pelatihan ia melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar sarjana, kemudian bekerja di Kantor Pos Amerika Serikat. Dari situ ia mengejar misi yang menjadi "tugasnya", yaitu menjadi role model positif dan melayani orang lain.
Berbeda dengan kebanyakan orang, Cannon menyumbang tanpa gembar-gembor. Tak sekalipun namaya muncul di surat kabar lokal seperti kebanyakan penyumbang. Ia memberikan uang sebesar US$.1.000 untuk usaha amal atau membantu orang yang sedang mengalami kesulitan. Selama bertahun-tahun ia telah mendermakan lebih dari US$.150.000.
Akan tetapi, sebelum ia meninggal, aktivitas sosial Cannon itu diketahui banyak orang. Toh Cannon tak mau orang menghargainya dalam bentuk apa pun, seperti patung atau namanya dicantumkan pada apa pun. Ia hanya ingin warisannya bertahan hidup. Untuk itu Thomas Cannon hanya menyarankan: Bantulah seseorang. [Aprilda Bong / Makassar]
Silahkan klik menu kategori lain di bawah ini:
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
Atau ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.