Kepala penasihatnya menyarankan agar mereka melaksanakan Proyek Pembasmian Nyamuk. Mereka akan mengumpulkan berember-ember katak dan menyebarkannya ke seluruh kota. Dalam waktu singkat katak-katak itu akan segera menghabisi nyamuk.
Proyek Pembasmian Nyamuk pun segera dijalankan. Hanya dalam beberapa hari sudah tidak ada lagi nyamuk di kota itu. Namun, masalah yang lebih buruk muncul. Sekarang katak ada di mana-mana. Di dalam toples susu. Di dalam sumur. Di dalam panci.
Situasi menjadi kacau balau. Walikota segera mengadakan pertemuan dengan para penasihatnya untuk membicarakan apa yang harus mereka lakukan. Kepala penasihatnya mengatakan agar mereka melaksanakan Proyek Pembasmian Katak. Mereka akan mengumpulkan berember-ember ular. Ular-ular itu akan memakan katak dan permasalahan akan berakhir.
Maka, Proyek Pembasmian Katak pun dilaksanakan. Ular-ular dilepaskan ke segala penjuru kota. Hanya dalam beberapa hari saja, masalah katak berakhir sudah.
Namun begitu, kini terdapat ular di mana-mana. Setelah ular-ular itu memakan katak hinga habis, mereka mulai memakan binatang-binatang kecil. Setelah binatang-binatang kecil habis, ular-ular mulai memakan anak-anak kecil.
Pada akhirnya jumlah ular bertambah banyak. Penduduk kota harus meninggalkan kota itu untuk pindah ke tempat lain.
Proyek demi proyek terus dilaksanakan. Namun, terlalu banyak proyek dilaksanakan menyebabkan kota itu harus ditinggalkan penduduknya. [Anita Li / Jayapura] Sumber: Pelestarian