Orang kaya ini setelah mendengar perkataan peramal ini tertawa terbahak-bahak, "Mana mungkin hal ini bisa terjadi, putri saya dibesarkan di kota dari keluarga kaya, biasanya dia jarang keluar rumah, mana mungkin harimau bisa mendekatinya? Engkau sembarangan berkata, jangan mengatakan perkataan yang bisa membawa sial."
Orang kaya ini walaupun mulutnya tidak percaya, tetapi hatinya tetap tidak tenang. Setelah sampai ditahun yang diramalkan oleh tukang ramal tersebut, orang kaya ini untuk menjaga putrinya tidak dilukai harimau, dia memindahkan putrinya tinggal disebuah rumah yang bertingkat. Putrinya tinggal ditingkat paling atas, pintu rumah tersebut dikunci, semua makanan dan kebutuhan hidup ditarik naik dengan seutas tali, orang kaya ini berpikir walaupun harimau bisa masuk kedalam rumah tetapi tidak dapat naik ketingkat atas.
Sekarang putrinya pasti sudah aman, di tingkat atas terdapat banyak barang didalam gudang, diantaranya ada pajangan lantai selembar kulit harimau, putri orang kaya ini karena setiap hari hanya sendirian di tingkat atas merasa sangat bosan, oleh sebab itu dia membongkar barang-barang yang ada di tingkat atas ketika melihat kulit harimau lalu mengambil kulit harimau itu dijadikan mainan, karena bermain terlalu lama dengan kulit harimau yang masih lengkap dengan kepalanya itu tangannya terluka, karena terlambat diketahui orangtuanya, tidak diduga luka tersebut dengan cepat menjadi infeksi sehingga tangannya bengkak dan sakit, tidak lama kemudian dia demam tinggi dan karena infeksi tersebut, yang akhirnya dia meninggal. Ternyata apa yang diramalkan peramal itu yang mengatakan dia akan dilukai oleh harimau benar-benar terjadi.
Putri orang kaya ini sudah ditakdirkan meninggal karena dilukai harimau, walaupun orang kaya ini dengan berbagai cara menghindari hal ini terjadi sama sekali tidak berguna, akhirnya putrinya karena dilukai kulit harimau sehingga terinfeksi dan meninggal juga, malahan karena proteksi dari orang kaya ini yang akhirnya menyebabkan putrinya meninggal. [Linda Lim, Denpasar]