KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 17 Agustus 2011

PARA WANITA HAMIL DICEGAT DI PERBATASAN HONG KONG

Setiap hari, wanita hamil dari  daratan  China menyeberangi perbatasan dengan harapan anak-anak mereka mendapatkan paspor Hong Kong dan dalam banyak kasus, untuk menghindari kebijakan 'satu anak' China.

Berawal pada 2001, setelah kasus pengadilan memberikan hak sebagai warga Hong Kong  terhadap anak dari dua orang tua China daratan, telah jadi ancaman yang membanjiri rumah sakit Hong Kong.

Dari 88.000 bayi yang lahir di Hong Kong tahun lalu, sekitar 45 persen adalah anak-anak dari orang tua China Daratan.

Gangsheng yidai, "generasi kelahiran Hong Kong", telah menjadi slogan populer, sementara biro-biro bermunculan untuk menawarkan paket biaya untuk pasangan kaya China, yang ditarik untuk perawatan medis kelas dunia di kota itu.

Lebih dari 1.500 wanita China bahkan menunggu sampai mereka melahirkan sebelum menunggu berjam-jam ke rumah sakit tepat di seberang perbatasan.

Untuk mengatasi masalh ini, Hong Kong kini telah memperkenalkan kuota 3.400 ruang di rumah sakit umum dan 31.000 lainnya di rumah sakit swasta. Penghitungan ini sekitar tujuh persen lebih rendah dari jumlah yang diharapkan dari kelahiran China Daratan tahun ini.

Langkah-langkah tambahan untuk menenangkan situasi termasuk adanya tim dokter di perbatasan, sejauh tahun ini telah berhasil menghentikan 1.200 wanita.

Setiap wanita yang mereka lihat hamil lebih dari tujuh bulan dan tidak memiliki catatan medis sebelumnya di Hong Kong ditolak masuk.

Para dokter "beroperasi dari jam 09:00 pagi sampai jam 10:00 malam, tujuh hari dalam seminggu," kata juru bicara Departemen Kesehatan. "Dalam keadaan darurat apapun, para wanita hamil akan dipindahkan ke rumah sakit untuk penanganan," tambahnya.

"Saya pikir [langkah baru] sudah efektif, tetapi perhatian utama adalah bahwa situasi di rumah sakit swasta menjadi tidak terkontrol," kata Dr Cheung Tak Hon, kepala kebidanan dan ginekologi di rumah sakit umum Prince of Wales di Shatin,  dekat perbatasan.

"Telah ada peningkatan signifikan dalam biaya rumah sakit swasta," Tambahnya.

Sementara itu, beberapa agen China sekarang menawarkan "kesepakatan lahir" di Hong Kong, serta tujuan seperti Amerika Serikat dan Kanada.

Seorang salesman di HKBB (Bayi Hong Kong) mengatakan ia bisa menyediakan mobil pribadi ke perbatasan dan di sisi lain, seorang agen akan membantu melewati bea cukai, janji dengan dokter di Hong Kong dan bahkan seseorang untuk pergi dan mengambil ijin anak penduduk Hong Kong. Biayanya berkisar dari 80.000 yuan (106 juta rupiah) sampai 180.000 yuan (240 juta rupiah), tergantung pada tingkat pelayanan.

"Semua yang telah terjadi dengan langkah-langkah yang baru adalah membuat sedikit lebih nyaman," katanya.

Gelombang ibu-ibu daratan telah dikeluhkan penduduk setempat yang mengeluh bahwa sekarang hampir mustahil untuk menemukan perawatan kehamilan di rumah sakit umum kota dan bahwa rumah sakit swasta telah menaikkan tarip mereka dalam menghadapi permintaan yang melonjak.

"Saya mengharapkan anak kedua lahir di bulan Oktober," kata Karin Lau (34), seorang eksekutif di sebuah perusahaan investasi properti. "Begitu saya tahu  hamil, saya mencoba untuk memesan kamar di sebuah rumah sakit yang baik."

"Dua tahun lalu, ketika anak pertama saya, itu mudah. Tapi kali ini saya berada dalam daftar tunggu. Beberapa teman Prancis saya, yang akan melahirkan pada saat yang sama, baru saja berhasil mendapatkan tempat.

Bahkan rumah sakit tidak populer  juga penuh. Permintaan terlalu besar "Dia menambahkan bahwa biaya bersalin meningkat 25 persen menjadi 100.000 dolar Hong Kong (107 juta rupiah).

"Sebagai seorang ibu, saya memahami bahwa setiap orang menginginkan yang terbaik untuk anak mereka," katanya. "Tapi saya rasa pemerintah harus menempatkan penduduk Hong Kong pada prioritas utama."

Dr. Cheung mengatakan: "Saya pikir tidak  mungkin untuk menghentikan wanita-wanita ini, tapi saya harap tidak akan lebih buruk lagi."

"Para ibu yang tidak melakukan pemesanan dan hanya karena Kecelakaan dan Darurat  membahayakan hidup dan kesehatan bayi mereka".

Sejak Februari, rumah sakit Dr. Cheung telah menolak untuk menerima pemesanan lagi dari ibu daratan bersama dengan tiga rumah sakit umum lainnya yang paling populer. Namun dia mengatakan dia masih berharap 60 sampai 70 wanita bisa menghindari kontrol perbatasan dan tiba sebelum melahirkan. [Linda Lim, Denpasar]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA