KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 29 September 2011

TAKDIR KEHIDUPAN

Pepatah yang mengatakan, "Hidup manusia tidak menentu." Menasihati orang menggunakan kesempatan yang ada, karena siapapun tak dapat memastikan keadaan selang satu menit berikutnya.

Bencana alam dan malapetaka mengingatkan umat manusia agar mengikuti kehendak langit dan bumi dan hidup berdampingan dengan alam. Namun acapkali sebagian orang keras kepala tidak mau mempercayai hal ini, mereka bersikeras ingin mengalami sendiri baru mau percaya, dan ketika malapetaka terjadi acapkali sudah terlambat untuk disesali.

Saya percaya "berbuat baik ada balasannya, berbuat jahat juga akan ada ganjaran." Saya lebih yakin lagi dengan prinsip yang mengatakan "Perputaran sebab dan akibat renggang tetapi tidak bocor." Saya sering berpikir, mengapa ada orang yang hidupnya makmur dan serba berkecukupan, namun di sisi lain ada orang yang hidupnya sengsara dan serba kekurangan? Siapakah orang yang tidak menginginkan kehidupan bersahaja? Sebenarnya, kehidupan manusia ditentukan dari berkah (balasan kebaikan) dan karma, inilah yang disebut nasib.

Pernah ada seorang pengidap kanker stadium akhir, dia sebenarnya sudah tidak dapat mengonsumsi makanan. Suatu hari tiba-tiba nafsu makannya mendadak timbul. Selama satu minggu berturut-turut ia keluar rumah untuk mencari makanan yang dia senangi. Tak lama kemudian dia meninggal dunia. Inilah yang disebut nasib dia untuk menikmati makanan sudah berakhir.

Seorang siswa SMA membeli lotre dan mendapatkan hadiah. Karena takut diketahui keluarganya maka uang itu disimpannya di bawah ranjang. Tidak disangka, pada suatu hari dia mengalami kecelakaan hingga meninggal, keluarganya kemudian menemukan uang tersebut. Inilah yang dinamakan nasib dia mempergunakan uang sudah berakhir.

Panjang pendeknya usia seseorang sudah ditentukan. Kualitas dalam kehidupan seseorang juga telah ditentukan. Ada sepasang suami istri yang hanya memiliki seorang anak perempuan dan mendambakan anak laki-laki. Setelah berupaya keras akhirnya mereka memiliki seorang putra. Namun tidak disangka dalam suatu kecelakaan yang mereka alami, putra mereka yang baru beberapa bulan itu tewas dalam kecelakaan. Betapa apa yang diinginkan manusia tidak selaras dengan apa yang diinginkan Tuhan.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, "Buah yang dipetik secara paksa tidak manis, pernikahan yang dilakukan secara paksa tidak akan harmonis." Adik teman saya sudah bertahun-tahun pacaran dengan teman prianya, tetapi mereka berdua sering bertengkar. Orang tua kedua belah pihak menganggap mereka tidak cocok dan tidak menyetujui pernikahan mereka, namun pihak perempuan bersikukuh ingin menikah. Baru-baru ini mereka bercerai, bahkan mereka saling menyakiti dengan kata-kata kasar, benar-benar seperti " Jika awalnya sudah tahu begini, mengapa dulu masih mau diteruskan?"

Tidak salah jika ada orang yang mengatakan, "Tidak mendengarkan nasihat orang tua, kerugian akan menyertai di depan mata." Orang zaman dulu mengatakan, "Dalam seratus kebaikan yang paling diutamakan adalah berbakti." Apa yang diucapkan para tetua belum tentu benar adanya, kita seharusnya mempergunakan kecerdasan untuk berpikir apakah kata-kata orang tua tepat dan masuk diakal. Semua persoalan tidak ada yang mutlak, siapa pun tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi pada orang lain. Hanya saja kita harus bertanggung jawab pada pilihan sendiri dan mengubah diri sendiri agar sesuai dengan lingkungan, maka hasilnya mungkin akan berbeda.

Memperoleh belum tentu adalah yang terbaik, dan kehilangan juga belum tentu adalah hal buruk. Jika kita dapat melepaskan hati yang menuntut secara paksa, mengambil sikap hati "jika memperoleh adalah keberuntungan, jika kehilangan juga adalah nasib saya", maka tiada hal yang tidak dapat kita lepaskan! [Ya Qi / Jakarta / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA