KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 13 November 2011

SIAPA YANG BENAR-BENAR TEMAN SEJATI?

Pada musim semi, sebatang pohon buah daunnya hijau lebat. Pada musim gugur pohon buah ini berbuah, buah terlihat kuning keemasan sangat menggiurkan. Seekor burung jalak terbang ke pohon tersebut, dengan suara keras berteriak memuji pohon tersebut.

“Pohon yang subur, engkau terlihat indah dengan buah-buah pohon ini.” Pohon setelah mendengar pujian tersebut berkata kepada burung jalak, “Teman, tinggallah ditempat saya!.”

Kemudian, seekor burung kenari terbang ke pohon ini, menghadap pohon ini sambil bernyanyi, “Pohon ini sangat hijau, buahnya sangat wangi, sangat bagus.” Pohon berkata kepada burung kenari ini, “Jika engkau ingin memakan buah, silahkan ambil saja!”

Seekor burung pelatuk terbang ke pohon ini, dia mematuk-matuk disana sini di badan pohon buah, membuat pohon buah sangat kesakitan, sambil menjerit kesakitan berteriak kepada burung pelatuk, burung pelatuk berkata, “Saya melihat di dalam tubuh anda ada seekor ulat, saya ingin mematuknya keluar, jika tidak, maka anda akan sakit. “

Si pohon dengan marah berkata, “Omong kosong, engkau mematuk saya, sengaja ingin membunuh saya,  cepat pergi dari sini!”, burung pelatuk akhirnya terbang pergi.

Tidak berapa lama kemudian, pohon menderita sakit, daunnya berubah kuning kemudian gugur. Akhirnya dahannya juga layu, tidak bisa berbuah lagi. Burung jalak terbang meninggalkannya, burung kenari juga tidak datang bernyanyi lagi. Pada saat ini burung pelatuk terbang lagi kesini, walau bagaimanapun pohon menjerit kesakitan dia tidak peduli, mematuk terus sampai seluruh ulat ditubuh pohon terpatuk habis.

Beberapa waktu kemudian, pohon ini tumbuh kembali, daun-daun hijau mulai terlihat, kemudian berbuah lagi. Pada saat ini, pohon dengan perasaan terharu berkata, “Yang bernyanyi dan memuji anda belum tentu adalah seorang teman, tetapi yang bersedia menunjukkan kekurangan Anda, juga bisa membantu Anda, inilah teman sejati.” [Rianto Ong / Jakarta / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA