KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 22 Desember 2011

MANUSIA DI CIPTAKAN UNTUK BAHAGIA

Menyambut ulang tahunnya yang ke-6, Putri diajak ayahnya berbelanja di sebuah toko mainan. Tampaknya ia tertarik pada sebuah boneka cantik terbalut baju beludru ungu di rak mainan di pojok ruangan. "Apakah Putri boleh minta ini, Pak?" Sang ayah mengganggukkan kepala tanda setuju.

Saat berjalan menuju kasir, Putri melihat anak laki-laki seusianya sedang melihat-lihat mainan ditemani ayahnya. Rupanya tujuan mereka sama. Melihat penampilannya, tampak bahwa mereka berasal dari kalangan yang status sosial ekonominya di bawah keluarga Putri. Dari kejauhan tampak si bocah laki-laki itu melonjak kegirangan melihat sebuah mainan robot yang terpajang di rak. Mereka lalu terlibat dalam percakapan yang serius. Namun setelah si ayah membuka-buka dompet, ia menggelengkan kepala.

Putri menyaksikan dengan saksama seluruh adegan tadi. Setelah berpikir sejenak, ia mengembalikan bonekanya ke tempat semula lalu mengambil robot mainan yang tadi dipilih si bocah. Setelah itu ia menuju ke kasir. Sambil membayar ia membisikkan sesuatu kepada sang kasir, yang kemudian segera membungkus mainan tersebut dan menyimpannya di bawah meja. Putri dan ayahnya berdiri di dekat pintu, menunggu si bocah laki-laki tadi melewati jalur keluar.

"Selamat! Kamu terpilih menerima hadiah ini!" ujar kasir kepada si bocah lelaki itu seraya memberinya bungkusan mainan.

"Wah, inilah barang yang selama ini kuidam-idamkan," seru si bocah dengan amat gembira setelah membuka isi bungkusan tersebut.

"Sayang, alangkah mulianya hatimu," ujar ayah Putri.

"Pak, bukankah Ibu menyuruh saya membeli sesuatu yang membuatku bahagia?"

"Tentu saja, sayang."

"Nah, aku baru saja melakukannya," jawab Putri.

Itulah kisah Putri. Sebagai bocah tentu ia belum pernah baca buku The Bliss of the Way. Di dalamnya Anton Chekhov menulis, "Manusia diciptakan untuk bahagia. Siapa pun yang mendapatkan kebahagiaan berhak mengatakan pada dirinya sendiri, 'Aku telah melakukan kehendak Tuhan di dunia ini.'" [Elisabeth Wang / Banda Aceh / NAD / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA