KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 15 September 2012

KASIH, OBAT PALING AMPUH

Sebelum Dr. Berry mencapai ruang di ujung koridor, ia menghela napas. Ini adalah waktunya makan malam, dan ia harus mendatangi pasien terakhirnya untuk malam ini. Ia sudah tak sabar untuk pulang dan beristirahat.

Ia melihat pasien lansia duduk di sisi tempat tidur, berjuang untuk memakai sepasang kaus kaki. Ia memasuki ruangan, tanpa membuat kontak mata dengan pasiennya, dan menoleh ke data status pasien.

Untungnya pasien itu berada dalam kondisi yang cukup layak. Dr. Berry pikir kunjungan akan berlangsung tidak lebih dari satu menit atau lebih. Ia melancarkan serangkaian pertanyaan, "Bagaimana perasaan Anda, Pak Martin? Angka tekanan darah Anda sedikit naik hari ini. Apakah Anda merasa kuatir terhadap sesuatu? Perawat bilang kalau Anda berharap anak Anda berkunjung. Bukankah Anda senang kalau anak Anda berkunjung?"

"Pelan-pelan, Dok," kata pria itu. "Kau belum mendengar saya menjawab pertanyaan pertama Anda, saya percaya, Anda adalah orang muda yang selalu terburu-buru. Mengapa Anda tidak menarik kursi dan membantu saya memakai kaus kaki, dan saya akan menjawab semua pertanyaan Anda."

Dr. Berry merasa dipaksa, dan Tuan Martin menceritakan sejarah singkat keluarganya. Termasuk rangkaian peristiwa menyedihkan dan kesalahpahaman yang menyebabkannya terasing dengan anaknya. Ketika ia selesai berbicara, ia berterima kasih karena dokter mendengarkannya.

"Saya tidak pernah berpikir saya akan berbagi cerita dengan siapa pun," katanya, "Saya merasa sedikit berkurang stres saya sekarang."

Sharing tersebut memakan waktu kurang dari lima menit. Seorang pasien yang tadinya meringis dan mengeluh beberapa menit sebelumnya, sekarang santai. Dr. Berry memeriksa tekanan darah Pak Martin, ia terkejut mendapati tekanan darahnya dalam kisaran normal.

Pak Martin memberinya pelajaran berharga hari itu, karena ia menyadari bahwa mendengar dengan belas kasih kadang-kadang bisa menjadi obat paling kuat yang dapat diterima. [Merry Huang / Menado]

EMAIL KAMI

Anda juga bisa mengirim berita Tionghoa atau artikel lain untuk tampil dalam situs ini, dengan cara kirim ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA