KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 14 April 2013

KUPU-KUPU KUNING DAN KEKASIH YANG TERTUNDA

Panggil saja aku Duta (bukan nama asli). Saat itu minggu pagi yang cerah. Berbalut embun dengan hembusan udara yang bersih. Aku habiskan pagi itu dengan berlari santai. Berhentiku sejenak, untuk mengambil nafas. Aku renggangkan kedua tanganku, dan aku lanjutkan lari pagiku kembali.

Saat itu, kuteruskan jalanku ke arah terminal. Untuk menaiki mobil yang melewati rumahku. Cukuplah hari itu aku berlari pagi. Sesampai di terminal udara mulai berubah, banyak asap kendaraan, pandahal saat itu hari minggu. Inilah ibu kota, kota metropolitan yang selalu bergerak. Mobil yang aku tunggu tak kunjung datang, terpaksa aku menunggu. Mataku saat itu hanya tertuju pada ujung jalan, berharap mobil itu lewat.

Selang beberapa saat, mobil itu pun lewat, dan aku langsung menaikinya. Di dalam mobil, aku duduk di ujung belakang mobil. Dan aku arahkan mataku ke arah luar untuk melihat-lihat. Sepintas aku melihat seorang wanita, dengan rambut yang di ikat ke belakang, dengan sapu tangan pink, yang familiar untukku. Aku bertanya-tanya, aku pun coba mengingatnya.

Sampailah aku di rumahku. Aku melihat ibuku ingin keluar dari rumah. Aku pun bertanya padanya hendak kemana? Dia pun menjawabnya, jikalu dia ingin kepasar. Kucium tangan ibuku sebelum melangkah ke pasar. Dan aku pun masuk ke rumahku. Sesampai di dalam rumahku, aku merasa masih ada yang janggal. Aku masih bertanya-tanya? Siapakah sosok wanita yang kulihat tadi?

Entah mengapa, aku masih membayangkan wanita itu? Apa aku mengenalnya? Apa mungkin hanya Dejavu? Saat itu tak kuhiraukan semuanya, dan akupun melanjutkan menonton TV. Ada hal yang aneh saat itu. Saat aku sedang asik menonton TV, tiba-tiba ada kupu-kupu kuning yang cantik. Dia berputar-putar, seolah-olah mengajakku untuk bercanda. Aku jadi teringat kata-kata orang tuaku.

Jikalau ada kupu-kupu hinggap di rumah seseorang, maka rumah itu akan di datanggi tamu istimewa. Aku tak menghiraukan semuanya, karena aku anggap itu hanya kata khiasan saja. Belum sempat ku mengganti saluran TV, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahku. Siapa gerangan pagi-pagi sudah bertamu. Aku berjalan ke arah pintu rumahku, betapa kagetnya aku, ketika kau membuka pintu, ku lihat ibuku membawa belanjaan yang sangat banyak. Langsung aku membantu ibuku membawa belanjaanya ke dapur. Selesai semua belanjaan aku tempatkan di dapur, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahku lagi.

ibuku memintaku untuk membukakan pintu. Aku berjalan ke arah pintu, dan membukanya. Untuk kedua kalinya aku kaget, sungguh-sungguh aku tak menyangka, ternyata dia wanita yang aku lihat tadi pagi. Dan aku sontak mengingatnya, dia adalah Tini tetangga dekatku yang kini menetap di Jogja. Dulu dia tinggal disini. Keluargaku dan keluarganya sangat dekat. Aku dan dia pernah satu sekolah saat kami sama-sama duduk di bangku SMA.

Ada cerita di antara kami berdua. Dulu saat kami masih SMA aku pernah menyukainya, namun tak pernah aku ungkapkan. Dan aku dengar saat itu pun dia menyukaiku namun aku tak mampu bertanya, aku hanya bisa diam, maklum aku terkenal sebagai anak yang pemalu sejak aku SMP. Kami sering belajar bersama. Sampai suatu hari kami harus terpisah, karna ayahnya harus pindah tugas di luar kota. sunggu berat saat itu ku lewati. Hingga saat ini di menetap di Jogja bersama keluarganya.

Ibuku pun memintanya untuk masuk. Sesampainya di dalam ibu memintaku untuk menemani Tini sebentar, karna ibuku ingin bertemu dengan seseorang. Kami pun akhirnya berduaan saja di ruang tamu. Ada kejadian lucu, saat aku ingin berkata, dia pun ingin berkata, sontak kami berdua pun terdiam. Hal itu terulang hingga tiga kali. Akhirnya aku memintanya unuk berkata terlebih dahulu. Dia pun berkata padaku jikalau aku tak pernah berubah, dari dulu hingga sekarang aku selalu gugup jika di depanya.

Aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya. dan kami pun saling bercakap-cakap tentang masa lalu kami saat masih satu sekolah. Saat itu aku berfikir, apakah harus aku ungkapkan perasaanku yang lama terpendam. Keringat membasahi telapak tanganku, dan mengalir di keningku. Tiba-tiba dia mengambil sesuatu dari tasnya. Dan ternyata itu sapu tangan pink, dan dia basuhkan kekeningku. Aku jadi teringat waktu kami sedang lari pagi, waktu dia belum menetap di Jogja. Dia juga pernah menggusapkan sapu tangan yang sama kekeningku sapu tangan berwarna pink, yang aku berikan padanya saat dia ulang tahun. dan aku tersadar, ini bukan Dejavu.

Aku pun bertanya tentang sapu tangan itu. Dia pun menjawab bahwa hanya sapu tangan itu yang dapat menghilangkan rasa rindunya akan saat-saat kami masih SMA. Aku tak menyangka dia masih menyimpanya. Aku beranikan diri untuk mengatakan bahwa 1 tahun lamanya aku memendam rasa padanya. Akhirnya aku meluapkan semua rahasiaku terhadapnya. Ternya dia pun merasakan hal yang sama. Dia pun ternyata menyimpan rasa padaku. Gembiranya hatiku saat aku tahu cintaku tak bertepuk sebelah tangan.

Dan satu hal yang membuatku kaget, dia datang kesini untuk ulang tahunku, yang aku sendiri tak mengingatnya. Tiba-tiba ibuku datang dengan kue ulang tahun, dengan lilin yang berjumlah 20, sama seperti umurku. Ternyata ibuku sudah mempersiapkan semuanya, dengan bantuan dari Tini. Betapa sempurna hari itu, cintaku yang telah jauh kembali lagi.

Ternyata selama dia di Jogja, dia sering menghubungi ibuku. dan dialah yang mempersiapkan kejutan ini. Tini tahu jikalau aku sedang pendidikan, jadi dia tidak ingin membuatku terganggu. dia ingin aku focus untuk masa depanku. Sedangkan dia, selama di Jogja sibuk mengelola usaha ayahnya.

Ternyata, jika memang tali jodoh itu telah mengikat di jari manis masing-masing cucu adam, walaupun lama terpisah, akhirnya pastikan menyatu. Tini, hingga detik ini, dia selalu ada di sampingku, menjadi pendamping hidupku, dan kini telah kupinang dia menjadi istriku. [Merissa Li / Semarang]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA