KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 13 April 2013

APAKAH BENAR CINTA ITU TAK HARUS MEMILIKI

Aku tidak mengerti, kenapa cinta tidak harus memiliki. Yang aku tahu saat itu, aku sangat mencintai dia. Semua berbeda, bersama waktu yang silih berganti. Panggil saja aku Alif (bukan nama asli). Aku sudah menjalin cinta selama 2 tahun lamanya dengan seorang wanita.
Awal jumpa denganya, hingga jalani 1 tahun kami bersama, perasaanku biasa saja.

Setelah 1 tahun usia hubungan kami, baru aku merasakan cinta dihidupku. Aku adalah mahasiswa di salah satu Universitas Suwasta. Di kampusku, aku terkenal sebagai senior yang tidak mementingkan penampilan, namun aku di sana menjabat sebagai ketua di sebuah organisasi mahasiswa.

Semua temanku bilang, aku orang yang simple, dan aku asik untuk diajak share. Temanku di kampus cukup banyak. Selain mereka menilaiku sebagai peria yang simple, aku juga disebut peria yang setia, maklum saja, selama aku kuliah hanya satu wanita yang aku pacari. Aku tipe peria yang tidak mudah jatuh cinta. Namun ketika aku jatuh cinta maka aku akan memberikan cintaku hanya pada satu wanita, yaitu kekasihku.

Aku mengenal pacarku saat kami sedang share. Kebetulan kami sering satu kelas, dan sering berjalan bersama. Dia wanita yang baik, dan pengertian. Kami sering menghabiskan waktu berdua di rumah kami masing-masing, karna kami sudah saling mengenal keluarga kami satu sama lain.

Indahnya cinta itu kurasa. Awal aku berpacaran denganya tak seromantis ini. Aku kurang memperhatikan dia, walaupun sebenarnya setatus kami adalah berpacaran. Mungkin karna sifatku yang sedikit cuek. Tapi semakin bertambahnya wakt,u dia semakin meyakinkan aku. Tiada hari tanpa telpon darinya, entah menanyakan kabar ataupun menanyakan hal yang lainya. Dia sungguh perhatian kepadaku.

Dia wanita yang biasa saja. Namun dia memberiku rasa nyaman saat ada di sampingnya. Aku sangat dekat dengan orangtuanya, begitupun dia. Sampai suatu ketika aku harus pulang ke kampung halamanku untuk suatu urusan. Sungguh aku takut, saat kami jauh kami akan menghadapi sebuah perpisahan, dan ternyata dia pun berfikiran seperti aku.

Aku pun izin pamit untuk kembali ke kampungku. Dia memegang tanganku dan berkata, bahwa dia sangat mencintai aku. Aku coba tenangkan dirinya yang gunda, dan aku katakan aku tidak akan berpaling darinya. Perpisahan kami diiringi oleh air mata. Dia pun ikut mengantarku ke bandara. Sungguh, dia telah membuatku jatuh cinta padanya.

Sampailah aku di kampung halamanku. Sehari dua hari, rasa rindu sangat membunuhku. Namun semua terobati, saat suaranya terdengar di telingaku. Dia selalu menelponku, sehari mungkin 7 kali dia menelponku. Aku sangat rindu dia, namun urusanku disini belum selesai. Kutahan rasa rindu yang menghujam batinku ini. Aku selalu berdo'a,  semoga dia disana selalu baik-baik saja.

waktu terus berjalan. Tidak terasa, 6 bulan lamanya aku disini. Sore itu ada yang beda, biasanya dia menelponku namun tidak ada telponnya sama sekali, sms pun tidak ada. keadaan itu berjalan 3 hari lamanya. Mungkin dia tidak ada pulsa, aku coba menenangkan hatiku dengan berfikiran baik tentang dia. Namun aku semakin merasa ada yang ganjil, saat aku menelponnya selalu sibuk, bahkan kadang dimatikan. Sungguh kesal hati ini di buatnya.

Apa yang sebenarnya terjadi, akupun tak tahu?. Aku sabar menunggu kepulanganku nanti. Tibala saat dimana aku kembali ke Jakarta. Betapa senangnya hatiku, aku akan bertemu kekasihku yang sangat aku cintai. Aku telphon dia, untuk mengabarkan jikalau aku akan pulang. Sampailah aku di Jakarta, namun tak ada aku lihat kekasihku itu. Hanya teman-teman dekatku dan keluargaku yang berada di bandara. Dengan hati yang kesal, aku telphon dia. Tertahan amarahku ketika dia katakan "sayang" dia tidak bisa datang karna ada urusan, aku pun akhirnya memakluminya.

Kampusku tercinta. Tibala aku disana. Kawan-kawanku menyambutku dengan kejutan. Sungguh bahagia hatiku. Namun ada yang kurasa kurang, tiba-tiba ada yang menutup mataku dari belakang. Ternyata dia kekasihku, aku melepas rasa rinduku dengan peluk mesrahku. Kuluapkan semuanya dalam satu pelukanku untuknya.

Aku mengajaknya untuk pergi berjalan-jalan, menghabiskan waktu berdua. Namun dia menolaknya. Dia bilang, dia sedang sibuk mengerjakan tugas akhir semesternya. Aku berinisiatif untuk membantu kekasihku ini. Kubantu dia mengerjakan tugas kuliahnya. Namun ada yang berbeda dari dia, dia tak seperti dulu. Entah kenapa saat aku bicara denganya, kami selalu tidak searah. Ini sangat aneh, di tambah berita miring dari kawan-kawanku tentang dia yang menduakan aku. Namun aku tetap percaya kekasihku, tanpa mendengarkan kata kata dari kawan-kawanku.

Sampai disatu hari, dia meminta bertemu denganku, untuk mengatakan sesuatu.Aku pun menyanggupinya. kami pun bertemu saat istirahat. Aku bertanya padanya, apa yang ingin dia katakan kepadaku. Dia menjawab dengan lugas, bahwa dia ingin putus denganku, aku pun terbatah dan aku tak tahu harus berbuat apa. Dia memberikan alasan padaku, bahwa dia ingin istirahat dulu demi kuliahnya. Sungguh diluar logika buatku, aku merasa tak pernah menghambat kuliahnya, bahkan aku membantunya untuk belajar. Aku coba tetap percaya dia karna aku sayang dia.

Seminggu sudah kujalani semua ini dengan kesendirianku. Kucoba menenagkan diriku dengan berjalan-jalan, bersama kawan-kawanku. Sungguh tidakku sangka, aku melihat mantan kekasihku itu berjalan dengan seseorang peria yang tidak aku kenal. Aku berlari menghampirinya, dan aku memanggilnya. Dia pun akhirnya menghampiriku, sebelumnya dia berbicara dengan peria itu, entah apa yang dia katakan padanya. Dia memegang tanganku, dan dia bawa kau ketempat yang sedikit sepih. Belum sempatku bertanya, dia langsung meminta maaf kepadaku.

Ternyata selama aku pulang kampung, saat aku dan dia tidak ada komunikasi, dia telah memiliki kekasih baru. Sungguh sakitku rasa, dia menghianatiku. Aku hanya terdiam. Aku sangat mencintai dia, kenapa dia tega mengingkari semuanya. apakah benar cinta itu tak harus memiliki. Yang aku tahu, aku ikhlas mencintai dia, bahkan sampai saat ini aku masih mencintai dia. [Teddy Lim / Pontianak]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA