Pada saat itu, sungai di desa Yi Zhing muncul seekor ular naga. Bersamaan itu di atas gunung di dalam hutan muncul seekor harimau yang sangat ganas. Mereka selalu mencelakai penduduk desa.
Penduduk desa memberi gelar Zhou Zhu, ular naga dan harimau ganas ini sebagai "Tiga sumber mala petaka." Diantara "tiga sumber mala petaka" ini Zhou Zhu adalah yang paling parah.
Diantara penduduk desa ada yang pernah menghimbau Zhou Zhu naik keatas gunung membunuh harimau ganas dan turun ke sungai membunuh ular naga demi membasmi sumber mala petaka yang selalu melukai penduduk desa.
Zhou Zhu setelah mendengar himbauan penduduk desa, segera naik ke gunung membunuh mati harimau ganas tersebut, kemudian dia pergi ke pinggir sungai tempat ular naga berada. Ketika ular naga muncul dipermukaan sungai hendak menyerang dia, dengan memegang kampak segera ia melompat ke dalam sungai mengkampak ke arah kepala ular naga tersebut.
Ular naga berusaha menghindar dari kejaran Zhou Zhu, terkadang muncul di permukaan sungai terkadang menyelam di dalam sungai. Di dalam sungai besar ular naga ini berenang sampai puluhan kilo meter, Zhou Zhu mengikuti terus, terkadang dia muncul dipermukaan, terkadang menyelam di dasar sungai, kejar mengejar demikian berlangsung sampai 3 hari 3 malam.
Penduduk desa mengira Zhou Zhu sudah meninggal, penduduk desa saling mengunjingkan "tiga sumber mala petaka" telah lenyap, mereka mulai merayakan hal yang menggembirakan ini.
Tetapi tiada siapapun yang menyangka setelah Zhou Zhu membunuh mati ular naga tersebut, tiba-tiba muncul dari permukaan air sungai, dia berenang menuju ke pantai. Setelah sampai di pantai dia mendengar para penduduk desa saling mengabarkan kematiannya, dan gembira merayakan kematiannya. Pada saat itulah dia sadar bahwa selama ini dia dianggap sebagai sumber malapetaka.
"Kenapa bisa begitu?" Dia bertanya kepada diri sendiri.
Setelah intropeksi diri, Dia menyadari kesalahannya selama ini dan mulai saat itu dia bermaksud akan memperbaikinya. Akhirnya dia pergi ke Wu Zhing mencari dua bersaudara bernama Lu Chi dan Lu Yin, karena pada saat itu kedua saudara tersebut adalah orang terhormat dan terpelajar di kota Wu Zhing. Zhou Zhu ingin meminta petunjuk dari kedua saudara tersebut.
Zhou Zhu dengan rasa bimbang menuju ke tempat kedua saudara Lu. Pada saat dia tiba kebetulan Lu Chi tidak berada di rumah, dia bertemu dengan Lu Yin. Dia lalu menceritakan kepada Lu Yin kejadian di desa Yi Zhing, kenapa penduduk desa tersebut sangat membencinya dan menganggapnya sebagai sumber malapetaka?
Dia mengatakan dirinya ingin bertobat, tetapi dia merasa dirinya sudah tua, takut tidak mungkin bisa berhasil, oleh sebab itu dia datang meminta nasehat kepada mereka. Lu Yin lalu menasehatinya dan berkata kepadanya.
"Ada pepatah kuno mengatakan seseorang jika di pagi hari dia mendapatkan kebenaran sejati, dia tidak usah takut jika di malam hari dia meninggal. Yang paling ditakutkan adalah jika seseorang tidak mempunyai cita-cita yang baik, jika memiliki cita-cita baik atau niat baik, kenapa takut nama baiknya tidak akan tersebar kemana-mana?" tutur Lu Yin.
Zhou Zhu setelah mendengar nasehat Lu Yin, mulai dari hati sanubarinya berubah, dia mulai bertobat. Setelah melewati berbagai rintangan, jerih payah dan karena kegigihannya, akhirnya namanya menjadi terkenal di segala penjuru sebagai seorang pejabat yang jujur, setia dan seorang anak yang berbakti.
Seseorang jika mempunyai kelemahan, kesalahan bukanlah hal yang menakutkan. Asalkan bisa berani mengakui kelemahan dan kesalahan tersebut, berusaha memperbaiki kelemahan dan kesalahan, berubah arah meraih cita-cita yang baik, akhirnya pasti akan berhasil. (Mei Ing)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT