Sampai akhirnya ia menemukan sebuah bukit dengan urat bijih emas di dalamnya. Saking banyaknya, dalam waktu singkat pria itu memiliki cukup banyak emas. Ia lalu membeli peralatan yang lebih canggih agar bisa memaksimalkan dalam menambang bijih emas dari semua bukit.
Semua berjalan lancar hingga suatu hari tiba-tiba urat bijih emas itu menghilang. Pria itu sudah mencoba menemukan namun tak sedikit pun bijih emas tersua.
Pria itu lalu menyerah dan berpikir bahwa mimpi menumpuk emas sulit terwujud. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan semuanya. Hanya kemeja yang dipakainya yang tersisa. Semua peralatan ia jual ke pengumpul barang bekas. Ia kembali berjalan ke arah timur.
Si pengumpul barang bekas ingin tahu apa yang dibelinya. Ia menyewa seorang ahli pertambangan untuk melihat bekas tambang itu. Ahli itu menyatakan bahwa tidak ada sama sekali yang salah dengan urat bijih emas itu. Masih ada, hanya bergeser beberapa meter dari posisi semula karena garis patahan.
Si pengumpul barang bekas itu pun mulai menambang emas dengan peralatan yang dibelinya itu. Dalam waktu singkat ia menjadi salah satu orang terkaya di daerah itu. Sebagian besar tetangganya iri akan peruntungannya. Tapi si pengumpul barang bekas itu tahu, lebih dari keberuntungan yang membuatnya kaya. Ia memahami bahwa mimpi yang dibuang selalu penuh dengan harta bagi mereka yang menyongsongnya dan akan membuatnya membuahkan hasil. [Winda Ong / Bengkulu]
Catatan: Ayo kita dukung Tionghoanews dengan cara mengirim email artikel berita kegiatan atau kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id dan jangan lupa ngajak teman-teman Tionghoa anda ikut gabung disini, Xie Xie Ni ...