Novel ini dipublikasikan kali pertama pada 1968 dan telah dialih bahasakan ke dalam 20 bahasa. Novel ini sempat diabadikan menjadi film animasi pada 1982 dengan judul yang sama dan diproduseri oleh Arthur Rankin Jr.
Dalam salah satu adegan film itu, saya masih teringat jelas suasana tegang yang menyelimuti seluruh penonton. Adegan saat satu-satunya Unicorn yang hidup bebas mengemban misi penyelamatan teman-teman spesiesnya yang ditawan dengan kejam oleh Red Bull (Banteng Merah) yang jahat.
Namun pada akhirnya semua dapat terselesaikan dengan baik. Kemenangan kebajikan atas kejahatan seperti yang dilakukan Unicorn terakhir ini, telah menyuguhkan sebuah gambaran bahwa semakin langkanya nilai-nilai kebajikan itu.
Dalam misinya, makhluk yang mengagumkan ini tidak merasa dirugikan sedikit pun. Entah itu dalam mengatasi rasa takutnya yang teramat sangat, besarnya tanggung jawab yang diembannya, ataupun kemungkinan besar akan tertangkap juga. Rintangan dan mara bahaya ada di setiap kesempatan dalam usaha pembebasan Unicorn lainnya.
Kecintaan Unicorn akan kebebasan dan keinginan untuk membebaskan spesiesnya yang ditawan bukanlah tanpa kesulitan. Dia harus mampu mengatasi segala macam rintangan dan hambatan, namun karena didorong oleh pengejaran akan kemuliaan hati dan sifat tanpa pamrihnya untuk mencapai kebajikan tertinggi, maka kekuatan supernormal Unicorn itu pun muncul.
* Ketetapan hati tanpa kompromi di tengah ribuan bahaya
Bagi Unicorn terakhir ini, terkadang semuanya terlihat tak ada harapan. Meskipun dia harus berubah bentuk menjadi manusia untuk melindungi diri dari Red Bull, yang hampir saja mengakibatkan kehilangan indera hakikinya, dia terus berusaha melanjutkan jalan yang telah dipilihnya.
Meskipun terkepung oleh segala macam pengalaman menjadi manusia seperti emosi yang menyakitkan, penderitaan, ketakutan dan terutama keberanian dalam menghadapi kematian. Seluruh rintangan ini tidak dapat menghentikan misi Unicorn terakhir ini, yakni memulihkan status kepunahan bagi spesiesnya.
Tidaklah mengherankan pada akhir film, makhluk yang mengagumkan ini berhasil mengejar Red Bull hingga ke laut. Dengan keberanian dan keinginan yang kuat, Unicorn ini berhasil membawa kebebasan bagi spesiesnya.
* Simbol kebajikan
Unicorn melambangkan segala hal yang telah menjadi barang langka seiring dengan berjalannya waktu, yakni keyakinan hidup akan nilai kebajikan tertinggi, tidak mementingkan diri sendiri dan selalu memikirkan terlebih dahulu orang lain, serta berkomitmen tetap berada dalam jalur yang lurus hingga akhir. Keputusan penting yang dihadapinya adalah: dapatkah seseorang mengatasi penolakan batinnya yang timbul saat mengalahkan egonya, siap dan bersedia menghadapi segala macam kesulitan?
Unicorn digambarkan sebagai makhluk penyendiri, dan selalu berada dalam hutan magis. Dia memelihara dan melindungi flora dan fauna di dalamnya. Legenda menyebutkan bahwa hutan-hutan ini memiliki musim semi abadi, dimana lingkungan, tanaman dan hewan yang hidup di dalamnya lebih besar dan indah daripada hutan-hutan lainnya. Dapatkah ini menjadi analogi untuk dipertimbangkan manusia?
Seorang manusia yang selalu ramah, baik hati dan memiliki niatan baik terhadap orang lain berpotensial menjadi katalisator bagi keharmonisan dan kerjasama di dalam lingkungan sekitarnya.
Legenda menggambarkan Unicorn sebagai makhluk yang amat pemalu, jika seseorang melihat tanduk tunggalnya akan tertarik dan berusaha memburu hewan itu. Akan tetapi dia akan menunjukkan diri pada mereka yang mempercayai legenda atau memiliki hati dan pikiran yang sangat murni. Gadis suci seringkali menjadi pilihan Unicorn, mereka mempercayainya dan sering menampakkan diri padanya.
* Tanduk magis
Unicorn kebanyakan digambarkan memiliki tubuh putih, tanduk yang mengilap dan panjangnya sekitar setengah meter. Tentu saja tanduknya itu mengandung nilai-nilai magis. Dikatakan dalam legenda, Unicorn pernah berperang melawan naga jahat, menyembuhkan luka, menghidupkan kembali orang yang meninggal atau menetralisir minuman beracun. Eropa bukan satu-satunya tempat yang mencatat keberadaan makhluk legendaris ini. China dan Persia (kini bernama Iran) memiliki catatan yang serupa.
Penampakan unicorn diseluruh dunia pada zaman sekarang ini masih berlangsung. Orang China mengganggapnya sebagai salah satu makhluk magis, seperti halnya kura-kura dan burung Phoenix (Hong) dan dianggap sebagai pembawa pesan yang penting.
* Dari kuda ke Unicorn: mitos atau esoterik
Buku Diana Cooper yang berjudul The Miracle of the Unicorn, menegaskan sifat kedewaan pada makhluk ini, menyamakan mereka dengan kuda putih yang mencapai kesempurnaan pada alam yang lebih tinggi.
Kembalinya kuda-kuda ini secara konstan ke bumi, untuk bereinkarnasi, merupakan jalan pengingat merekauntuk mendapat pelajaran di bumi hingga dapat berubah diri menjadi seekor kuda putih dan dapat terbang ke dalam cahaya yang benderang.
Diana menjelaskan dalam bukunya bahwa begitu banyak orang yang pernah bertemu dengan Unicorn serta berinteraksi dengannya. Diana melihat misi Unicorn adalah untuk menolong manusia dan mendorong manusia untuk memegang teguh tujuan dan visinya, serta mengedepankan kepentingan bersama.
Banyak orang mungkin berpikir ini adalah omong kosong atau khayalan, tetapi mungkin juga terdapat sebagian kecil orang yang mempercayai keajaiban dan tertarik akannya. Bagaimana kalau ini....mirip seperti "Unicorn terakhir", dimana setiap individu menerima sebuah tugas khusus yang harus dijalankan dalam hidupnya? Beberapa diantaranya mungkin dapat mengetahui lebih cepat daripada yang lain.
Ketika seseorang tidak meluangkan waktu yang cukup dari rutinitas keseharian untuk berpikir dan merasakan bahwa hari berpacu lebih cepat tanpa memperoleh sesuatu apapun, mungkin inilah saat yang tepat untuk berhenti sejenak dan menyadari akan tugas yang sesungguhnya.
Jadi bukalah mata Anda, meskipun seekor Unicorn mungkin tidak melintas di depan Anda, akan tetapi mungkin Anda dapat melihat sesuatu yang tersembunyi di baliknya. (*v*) Mei Ing