KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 08 Agustus 2012

DASAR LAKI-LAKI PARASIT

Kisah Astri, seorang wanita berumur 30 tahun, patut menjadi renungan bagi kita semua. Setelah cukup lama berpacaran dengan Rinto, dia pun menerima ajakan sang pujaan hati untuk menikah.

Bulan pertama pernikahan berlangsung manis. Namun, Rinto kerap pindah tempat kerja karena merasa tidak betah dengan pekerjaannya. Hampir tiga tahun usia pernikahan mereka, tetapi Rinto masih terus pindah-pindah pekerjaan.

Kebanyakan waktunya hanya digunakan untuk menganggur dengan alasan mencari pekerjaan yang cocok.

Astri yang bekerja sebagai seorang graphic designer di suatu perusahaan ini mulai mengendus sesuatu yang tidak beres dari suaminya.

Hampir semua kebutuhan rumah tangga mereka, Astri yang membayar. Sedangkan suaminya hanya sibuk mencari kerja dan menghabiskan waktu di rumah dengan main game dan minum kopi.

Alangkah enaknya, pikir Astri, punya istri kebutuhan jasmani rohani terpenuhi bisa santai kayak lagi di pantai pula.

Dia merasa bosan dan lelah. Punya suami ramah alias rajin menjamah tapi ogah mencari nafkah. Saat mendengarkan lagu lama milik Betharia Sonata diputar di kafetaria kantornya, dia pun mendapat inspirasi.

'Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku..' Astri pun membulatkan tekad untuk memulangkan suaminya ke rumah orang tuanya. Dengan semangat emansipasi wanita, dia yakin bahwa dia pantas mendapatkan yang lebih baik dari suaminya.

Kisah Astri tersebut bukan hanya fiktif belaka lho. Hal seperti ini bisa terjadi di mana saja. Anda patut waspada.

Kenali sifat suami anda dengan memperhatikan cara dia bekerja dan tanggung jawabnya dalam pekerjaan. Perhatikan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya, misalnya waktu yang dihabiskannya untuk main game atau sekedar nonton acara TV.

Bila dari pengamatan anda ternyata suami anda adalah seorang pemalas dan hanya menggantungkan hidup pada anda, maka anda harus mengambil langkah.

Mulailah dengan bersabar. Hal ini sangat penting untuk menghindari keributan yang bisa memancing emosi anda. Kemudian, berbicaralah dari hati ke hati dengannya.

Buatlah suami memahami kebutuhan rumah tangga anda berdua. Ingatkan dia bahwa perjalanan rumah tangga anda merupakan tanggung jawab berdua.

Tanyakan alasan dia gonta-ganti pekerjaan. Beri dukungan untuk membuat usaha sendiri yang sesuai dengan keinginannya, agar dia tak lagi harus gonta-ganti pekerjaan.

Namun, tidak semua orang akan bisa merespon usaha kooperatif seperti itu. Bila suami anda tak juga memberi tanda perbaikan, anda harus mulai lebih tegas.

Stop pengalokasian uang anda untuk kebutuhannya, misalnya untuk membeli bensin, rokok, atau pulsa. Biarkan dia mencari uang sendiri untuk membayar semua kebutuhannya.

Anda juga bisa beralasan bahwa uang anda sudah habis untuk keperluan anak. Katakan padanya bahwa uang hasil anda bekerja adalah uang anda sendiri, jadi anda bebas menggunakannya untuk keperluan anda dan anak anda.

Meski demikian, ada beberapa hal yang harus anda hindari saat melakukan usaha untuk mengubah suami anda. Hindari berteriak atau berbicara dengan menggunakan nada tinggi.

Tak seorang pun suka diteriaki atau dibentak karena menyakitkan. Jangan menggunakan kata atau kalimat yang bernada menghina suami anda.

Kata-kata yang menghina cuma akan menyakiti hatinya dan tidak akan mengubah sifat buruknya. Malahan, benih-benih kebencian bisa muncul dalam hati suami anda.

Jangan bersikap seperti mandor. Meski anda membiayai semua pengeluaran rumah tangga, bukan berarti anda bebas memerintah suami untuk melakukan pekerjaan ini dan itu.

Namun, bila suami anda tak kunjung berubah meski anda telah melakukan berbagai langkah kooperatif, maka sudah waktunya anda menghubungi seorang pakar.

Ajak suami anda menemui seorang konsultan rumah tangga. Ceritakan permasalahan anda. Biarkan konsultan tersebut memberikan penjelasan tentang pentingnya mencari nafkah untuk keluarga. Bila suami anda adalah orang yang baik, dia akan sadar dan bersedia memperbaiki diri.

Meski telah berkonsultasi dengan ahli masalah rumah tangga, anda tetap harus berusaha terus memotivasi dan menyadarkan suami anda tentang tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga. Jangan sungkan mengingatkan dia tentang tanggung jawab suami untuk memberi nafkah lahir dan batin pada istri serta tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga.

Jangan biarkan suami anda melakukan kebiasaan-kebiasaan sebagai pemalas misalnya bangun siang. Usahakan selalu membangunkan suami anda di pagi hari dan ajaklah beraktivitas misalnya berolahraga atau membereskan rumah.

Bila perlu anda bisa membagi pekerjaan rumah serta rincian biaya rumah tangga dan membagi tanggung jawab untuk masing-masing pengeluaran. Hal ini akan membuat suami anda merasa lebih merasa butuh untuk bekerja.

Demikianlah beberapa langkah yang bisa anda terapkan dalam menghadapi suami pemalas dan/atau pengangguran.

Cara kooperatif  tersebut akan menghindarkan anda dari sebuah langkah akhir yang berupa perceraian. Jadi, bila masih bisa mengupayakan jalan damai kenapa harus bercerai? [Vivi Tan / Jakarta]
 

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA