Penelitian dari Exeter University yang diterbitkan bulan Juli lalu, menyatakan bahwa tidak ada bukti kuat yang membuktikan manfaat pengurangan garam dalam diet anda, sehingga menimbulkan pemikiran bahwa garam memiliki pengaruh kecil terhadap penderita stroke dan serangan jantung.
Namun re-analisis dari data yang sama menunjukkan bahwa memang ada manfaat signifikan yang bisa didapat dari pengurangan asupan jumlah garam yang kita konsumsi.
Terdapat sejumlah bukti 'kuat' bahwa garam merupakan penyebab utama meningkatnya tekanan darah, penyebab stroke dan serangan jantung, ujar para ahli.
Prof. Graham MacGregor, salah satu penulis komentar pada Lancet, mengatakan, "Ini bertentangan dengan klaim (ilmuwan Exeter) dan sejumlah headline media, memperbaharui temuan ini, bersama dengan sejumlah bukti lain yang jelas-jelas menunjukkan bahwa mengurangi asupan garam bagi seluruh penduduk di seluruh dunia adalah sangat penting."
Prof. Rod Taylor dari Exeter University mengatakan hasil penelitian timnya yang dipublikasikan dalam American Journal of Hypertension, beberapa waktu lalu telah disalahtafsirkan.
"Kami tidak yakin hasil temuan kami meminta orang untuk mengurangi asupan garam bukanlah hal baik," ujarnya.
Prof. Francesco Cappuccio dari Warwick University mengatakan laporan awal yang salah bagi orang-orang dalam kondisi normal dan yang bertekanan darah tinggi secara terpisah, sehingga pengelompokan hasil secara bersamaan menunjukkan hubungan yang jelas antara garam dan tekanan darah tinggi.
Ia mengatakan, "Semakin banyak anda mengurangi asupan garam anda, tekanan darah anda akan semakin turun."
"Apapun yang dapat memungkinkan kita untuk mengurangi tekanan darah, sedikit demi sedikit akan mencegah kita terserang penyakit kardiovaskuler."
Angka menunjukkan bahwa 4.400 kematian dan 32.000 penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke dapat dicegah setiap tahun, karena orang-orang Inggris telah mengurangi asupan garam sehari-hari mereka dari 8 gram menjadi 6 gram, imbuhnya.
Asupan garam setiap hari yang direkomendasikan hingga 4 gram, namun sejumlah ahli gizi mengatakan tubuh hanya membutuhkan kurang dari 1 gram garam setiap hari yang dapat berfungsi dengan baik.
Hampir 75 persen asupan garam yang kita konsumsi berasal dari makanan kemasan seperti roti, daging olahan dan keju.
Asupan garam di Inggris terus berkurang menyusul saran kepala badan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya makanan kemasan yang dijual di supermarket-supermarket. [Sunny Lin, Pekanbaru, Tionghoanews]