KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 24 Februari 2013

KU BUAT LELAKI ITU MENGGELEPAR

Penderitaan hidup dan kenyataan masa lalu yang begitu menyakitkan dan mungkin tak pernah dapat dikembalikan rasa hatiku seperti semula,memaksa aku untuk berfikir dan menghakimi diri sendiri, bahkan mungkin akupun menghakimi Tuhan atas ketidak adilan hidup yang aku jalani sekarang, tapi adilkah aku jika aku menyalahkan Tuhan yang telah bermurah hati memberiku nafas kehidupan,memberiku kesempatan mencari kebahagiaan meskipun kebahagiaan itu tlah lama menjauh dariku.

Mungkin suatu kebetulan jika aku bisa mendapatkan pekerjaan yang selama ini tak pernah terbayangkan dibenakku, dan itulah awal dari sebuah perkenalanku dengan dunia maya, dunia dimana aku bisa mengenal banyak orang, dunia dimana aku akhirnya bertemu dirinya, ya Bram (bukan nama sebenarnya) yang telah merubah seluruh jalan hidupku yang dulu aku anggap akan hancur dan memaksa aku untuk meratapi kesedihan.

Awal perkenalan yang tak sengaja dengan saling mengirimkan pesan singkat melalui sebuah website di internet, saling tukar nomor ponsel, saling telepon dan mengirim pesan singkat hingga akhirnya berujung dengan pertemuan pertamaku dengan dirinya.

Sesungguhnya tak pernah terlintas sedikitpun jika akan bertemu Bram, bahkan untuk menjalani hari-hariku bersama Bram pun tak pernah terfikirkan di otakku, tapi entah mengapa setiap mendengar suara Bram, menerima pesan singkat yang selalu dia kirimkan kepadaku, perhatian-perhatian kecil yang selalu dia berikan, membuat hidupku lebih berarti, benarkah aku menyayangi Bram? orang yang sangat baru sekali aku kenal dalam hidupku, bahkan masih dalam hitungan hari aku mengenalnya.

Tuhan, masih pantaskah aku memiliki rasa sayang ini untuknya setelah sekian lama aku tak pernah memiliki rasa itu di hatiku? aku tak pernah tahu jawabannya.

Kini hari-hariku selalu ada Bram di sampingku, dia semangat hidupku, dia yang telah merubah hidupku menjadi lebih berarti, bahkan Bram sering mengajakku ke tempat-tempat dimana aku bisa melewati hariku dengan senyuman yang selama ini hampir tak pernah lagi tersungging di bibirku. Bram mengajakku pergi ke tempat yang sangat romantis menurutku, dimana aku bisa selalu berdua dengannya, selalu bersama dengannya dan itulah awal dari semua rasa yang selama ini hilang dari hatiku.

Sesaat dalam perjalananku bersama Bram, aku selalu terdiam tanpa banyak kata yang terucap, karena pikiranku berkecamuk membuat aku bimbang, apakah ini yang aku inginkan? Tapi dengan kesabaran Bram yang selalu penuh perhatian membuat aku tak pernah ragu lagi melangkah. Mungkin memang inilah kebahagiaan yang aku cari, berdua dengannya menikmati makan malam dengan perhatian lebih, hingga hal-hal kecil tak pernah lepas dari perhatian Bram, sungguh aku sangat beruntung bertemu dengannya.

Saat malam mulai merambat dengan hawa dingin yang menyusup ke pori-pori tubuhku bahkan mungkin Bram juga merasakannya. Bram tak pernah biarkan aku kedinginan, aku selalu berada dalam pelukannya, aku yang terdiam tak membuat Bram kehilangan akal, hingga akhirnya dia membelai rambutku, mencium tanganku, keningku, bibirku hingga akhirnya kami saling bergumul menikmati kebersamaan kami dengan hawa dan suasana yang memang mendukung, bahwa inilah yang aku dan Bram inginkan. Menikmati malam yang dingin dengan segenap rasa yang memang telah terpendam sejak awal perjalanan kami.

Malam itu aku bagai putri malu yang tak pernah tahu apa yang harus aku lakukan, dengan kelembutannya Bram membuat aku menikmati indahnya permainan ranjang itu sampai aku benar-benar mencapai klimaks. Sementara dia tersenyum dengan kemenangannya karena telah membuat aku menggelepar tanpa balasan yang berarti. Memang baru kali ini aku dibuat menggelepar oleh seorang Bram yang jauh dari kesan liar jika dilihat dari pembawaan dirinya, tapi siapa sangka jika permainan Bram di ranjang bisa mengubah aku yang dulu liar menjadi sedikit lembut, aku yang dulu selalu mendominasi permainan, selalu penuh kemenangan dalam permainan kini tak berkutik hanya dengan seorang Bram yang lembut.

Dalam dua hari perjalananku bersamanya tak pernah sedikitpun waktu terlewatkan untuk tidak mengulang lagi pergumulan kami di ranjang. Kali ini aku bukan putri malu seperti permainan pertama kami, aku lebih dominan dalam permainan, bahkan aku bisa membuat dia kalah dalam pergumulam kami, aku sedikit liar untuk mengimbangi permainan Bram yang cenderung lembut. Aku buat Bram sedikit mengikuti permainanku yang memang liar, bahkan Bram mulai menikmatinya, aku tersenyum puas melihat Bram akhirnya mencapai klimaks penuh kenikmatan di akhir permainan kami.

Itulah awal dari perjalananku bersamanya hingga pergumulan di ranjang pertama berlanjut dengan  pergumulan-pergumulan yang lain dimana kami tak pernah merasa puas untuk mengakhirinya, sebelum kami benar-benar merasa lelah. Bram yang dulu lembut, kini sedikit berubah menjadi liar karena mengikuti permainan ranjangku yang memang sangat liar dan gila.

Bram yang dulu tanpa ekspresi saat dia klimaks, kini berubah menjadi Bram yang selalu mengerang di penghujung kenikmatannya. Sungguh aku merasa terpuaskan dengan suara Bram yang membuat libidoku selalu memuncak, aku selalu merasa tak pernah terpuaskan bila melihat dia tergolek di pelukanku dengan peluh di sekujur tubuhnya dan nafas tersengal yang memberi tanda bahwa dia menikmati semua ini.

Sampai dengan saat aku menulis kisah ini, kami masih bersama, masih sering mengulang permainan demi permainan dengan nafsu dan libido kami yang sama-sama tinggi. Setiap aku dan Bram menginginkannya, kami selalu melakukannya. Aku dan Bram selalu mencoba posisi-posisi baru dengan permainan yang liar di ranjang, entah sampai kapan semua ini akan terus berlanjut, yang pasti aku merasa menemukan hidupku lagi, gairahku lagi, karena bersamanya aku selalu ingin mengulang dan mengulang lagi. [Vivi Tan / Jakarta]

* DA JIA PENG YOU - XIN NIEN KUAI LE - GONG XI FA CHAI *

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA