KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 13 April 2011

KISAH TITIAN SUNGAI

Pada suatu hari, seluruh penduduk desa sedang berkumpul mereka sedang bergotong royong hendak mendirikan sebuah titian di atas sungai, karena keadaan diantara kedua sisi sungai mempunyai tebing yang agak curam, arus dialiran sungai ini sangat deras.

Semua orang bergotong royong bermaksud mengangkat sebuah kayu besar, ada sebagian orang yang ditugaskan memanjat turun ke tebing turun ke sungai berenang menyeberangi sungai kemudian memanjat naik ke atas tebing diseberang sungai sambil memegang tali yang terikat ke kayu besar,kemudian dengan bersamaan orang-orang yang berada dikedua tebing menarik b kayu tersebut naik ke atas, maka akan terciptalah sebuah titian yang dapat dilewati orang.

Tetapi arus sungai sangat deras, beberapa orang tidak dapat bertahan mereka dihanyutkan oleh arus deras, beberapa orang yang melihat keadaan teman-teman mereka terhanyut mundur, tidak berani menyeberang lagi, kayu tersebut hampir terhanyut, kelihatannya titian tersebut sudah tidak mungkin bisa berdiri. Pada saat ini diantara penduduk ini ada seseorang yang mempunyai nyali yang besar dan tenaga yang kuat, dia tetap mempertahankan tali yang dipegangnya, dengan sekuat tenaga melawan arus berusaha menarik kayu tersebut naik keatas tebing diseberang sungai, akhirnya dia berhasil menarik kayu tersebut naik, maka terciptalah sebuah titian.

Oleh sebab itu, jasa orang ini sangat besar, semua penduduk sangat mengagumi dan memujanya, dalam sehari orang ini berubah menjadi pahlawan, semua penduduk desa merayakan keberhasilannya, mereka membawa arak, seekor kambing yang dijadikan kambing guling merayakan keberhasilannya, mereka juga menyuruh seorang pemahat, memahat namanya diatas tebing batu disisi titi tersebut. Semua penduduk melakukan hal ini dengan tulus hati. Mereka semua dengan setulus hati berterima kasih, menghormati dan menyayangi dia.

Tetapi orang ini sejak peristiwa tersebut berubah menjadi angkuh, menganggap dirinya sangat hebat, sehingga selalu melakukan hal-hal yang merugikan penduduk desa. Pada permulaan penduduk desa masih bisa bersabar terhadapnya, tetapi pada suatu hari, dengan sombong dan lagak dia berkata kepada semua penduduk desa, “Jika tidak ada saya, kalian semua sama sekali tidak bisa mendirikan titian ini! Sekarang, kalian semua lihat ya, saya akan membuang titian ini ke dalam sungai, saya mau lihat apa yang bisa kalian lakukan?”

Semua penduduk desa menganggapnya hanya bercanda, tetapi dia benar-benar membuang titian itu kedalam sungai. Melihat kelakuannya penduduk desa tidak bisa bersabar lagi, mereka menghapus ukiran namanya yang ada ditebing batu. Pada hari itu juga penduduk desa bergotong royong mendirikan sebuah titian yang baru lagi.

Berjasa membantu masyarakat, pasti masyarakat akan menghormatinya, tetapi jangan karena berjasa lalu memandang remeh  terhadap orang lain, melakukan banyak hal yang merugikan masyarakat tentu saja masyarakat juga tidak menghormati dia lagi. [Chen Mei Ing]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA