KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 25 Agustus 2011

DIBALIK KISAH BATU METEOR DI CHINA

Dikabarkan bahwa tidak lama sebelum Qin Shi Huang meninggal, sebuah meteor raksasa jatuh dari langit. Kata-kata 'Kaisar Qin Meninggal dan Tanahnya Terbagi' ditemukan tertulis di atas batu meteor tersebut. Karena Kaisar Qin tidak bisa menemukan siapa yang menulisnya, lalu ia membunuh semua penduduk desa yang tinggal dekat dengan tempat jatuhnya batu meteor tersebut.

Batu meteor 1, sekarang dipajang di Musium Meteorit Jilin di kota Jilin, adalah batu meteor terbesar yang di temukan baru-baru ini.

Sebenarnya, kata-kata itu  adalah ramalan. Setelah kejadian itu, Kaisar Qin benar-benar meninggal, dan enam negara yang telah dikalahkan olehnya, kembali menduduki wilayah mereka masing-masing. Sehingga ramalan yang tertulis di atas batu itu menjadi kenyataan. Seluruh kejadian ini tercatat di dalam buku Biografi Kaisar Qin 'Jing Shi' (Book of Odes), bab keenam.

Batu Meteor di Jilin

Pada 8 Maret 1976 jam 15:01, hujan meteor jatuh di Jilin, yang meliputi wilayah sekitar 500 kilometer persegi. Awalnya, bola api besar melintasi langit dan segera pecah menjadi tiga bagian bola api besar dan disertai dengan batu meteorit kecil yang tak terhitung jumlahnya.

Tiga bola api terbang  ke barat dengan sangat cepat. Di daerah ini, jutaan orang bisa mendengar suara gemuruh yang diciptakan oleh gelombang kejut dari bola api terbang dengan kecepatan tinggi. Bahkan pada ratusan kilometer, deru gemuruh juga bisa terdengar jelas. Kekuatan besar dari gelombang kejut, mirip dengan gelombang yang dipancarkan dari sebuah bom atom, mengakibatkan kerusakan parah pada daerah Jilin. Banyak warga melaporkan bahwa jendela–jendela rumah mereka hancur berantakan.

Di China, ada legenda rakyat tentang hujan meteor, suatu peristiwa yang terjadi sekali dalam 100 tahun. Tiga buah batu raksasa yang jatuh menunjukkan bahwa tiga orang penting akan meninggal. Seperti prediksi sebelumnya, tiga orang penting, Zhou Enlai, Zhu De dan Mao Zedong, meninggal pada tahun 1976.

Batu-batu meteor lainnya yang tak terhitung jumlahnya berhubungan dengan bencana alam yang besar. Pada 28 Juli 1976 di Tangshan, China, ada gempa besar. Gempa ini adalah bencana gempa terbesar yang tercatat dalam 400 tahun terakhir. Energi gempa ini setara dengan kekuatan 400 bom atom meledak dengan radius kedalam bawah tanah sejauh 16 km. Semua bangunan di kota Tangshan dengan lebih dari satu juta penduduk,  runtuh hampir seketika. Diperkirakan bahwa jumlah korban meninggal sebanyak 240.000 dan 160.000 lainnya terluka.

Batu Loncatan ke Dunia Surga

Beberapa cerita batu psikis dapat ditemukan dalam legenda China. Dikatakan bahwa Gunung Taihang dan Gunung Wangwu di zaman kuno adalah batu loncatan untuk keabadian melangkah terbang ke Surga. Dalam rangka untuk membiarkan keturunan mereka memprediksi berbagai keberuntungan dan bencana di dunia fana, Dewa meninggalkan batu psikis, yang disebut 'batu bersuara-babi.'

Batu Babi Bersuara Lagi

'Batu bersuara-babi' ditemukan di Desa Huifuyan Gaojiatai, tempat yang indah di Taihang Grand Canyon, kota  Linzhou China. Batu ini juga disebut 'batu peringatan,' 'batu psikis,' 'batu ilahi' dan 'batu aneh.' Karena suara yang dipancarkan seperti suara babi, orang menyebutnya 'batu bersuara-babi.'

Dikabarkan bahwa saat akan ada hal penting terjadi di China, 'batu babi' akan mengeluarkan suara keras untuk suatu peristiwa penting yang besar dan suara-suara kecil untuk peristiwa kecil. Ketika batu itu bersuara, ada sedikit getaran dapat dirasakan ketika anda menyentuhnya. Jika orang terlalu dekat dengan batu itu, suara batu langsung berhenti. Setelah terdiam beberapa saat, akan bersuara lagi. Suara tersebut sangat hidup, seperti suara babi berada dalam batu itu. Sementara itu, suara kadang-kadang keras, namun kadang-kadang lembut, sulit untuk direkam. 'Batu bersuara-babi' dijuluki 'Keajaiban pertama dari Taihang.'

Beberapa laporan mengungkapkan bahwa beberapa ahli di China telah mengetahui bagaimana batu dapat bersuara, tetapi mereka tidak dapat menemukan alasan yang tepat untuk menjelaskan fenomena tersebut. Beberapa sesepuh penduduk lokal  mengatakan bahwa 'batu bersuara-babi' seperti seorang peramal. Untuk perubahan-perubahan dunia, telah secara akurat diprediksi oleh penduduk  lokal dalam beberapa ratus tahun sebelum setiap peristiwa besar terjadi.

Beberapa contoh: meletusnya pemberontakan Li Zicheng melawan pemerintah selama akhir Dinasti Ming, Delapan-kekuatan Sekutu menyerang Angkatan China, Jepang menginvasi China pada Perang Dunia II, Revolusi Kebudayaan oleh Partai Komunis China (PKC), wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan sebagainya. Para penduduk lokal selalu mengetahuinya sebelum sesuatu yang penting itu terjadi melalui 'batu bersuara-babi.' Sesepuh warga setempat mengatakan bahwa batu itu selalu punya 'mulut tertutup rapat.' Batu akan mengeluarkan suara hanya beberapa kali sebelum setiap peristiwa penting terjadi.

Namun, batu itu terus menerus mengeluarkan suara dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini telah membuat sesepuh warga  lokal berpikir bahwa beberapa peristiwa yang paling signifikan dalam sejarah akan terjadi dalam waktu dekat. [Susan Sie, Bandar Lampung]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA