Untuk diketahui nimfa capung ini adalah fase capung sebelum tumbuh menjadi capung dewasa yang ditetaskan dari telur yang diletakkan induk capung betina di air.
Mereka hidup dalam kesederhanaan dan nyaman di kolam dengan sedikit gangguan.
Sesekali, kesedihan akan datang ketika salah satu dari nimfa teman mereka memanjat batang Lily dan kemudian tidak pernah terlihat lagi. Mereka tahu kapan hal ini terjadi, teman mereka mati dan hilang selamanya.
Hingga pada suatu hari, seekor nimfa merasakan dorongan tak tertahankan untuk memanjat batang bunga Lily itu. Namun, dia bertekad tidak akan meninggalkan teman-temannya selamanya. Dia akan datang kembali dan memberitahu teman-temannya apa yang telah ditemukan di atas.
Ketika dia mencapai puncak dan keluar dari air ke permukaan bunga Lily, dia begitu lelah, dan matahari terasa begitu hangat, sehingga ia memutuskan untuk tidur siang. Saat tidur, tubuhnya berubah. Saat ia terbangun, dia telah berubah menjadi seekor capung biru dengan sayap yang indah dan lebar serta tubuh yang ramping yang dirancang untuk terbang.
Capung itu pun berusaha terbang, dia berhasil melakukannya! Dan, saat dia melonjak tinggi dia melihat keindahan dunia baru dan cara hidup yang jauh lebih unggul, melebihi semua yang dia pernah tahu sebelumnya.
Lalu dia teringat teman-teman dan bagaimana mereka berpikir bahwa sekarang dia sudah mati. Dia ingin kembali untuk memberitahu mereka, dan menjelaskan kepada mereka bahwa dia sekarang lebih hidup daripada yang pernah terjadi sebelumnya. Hidupnya telah sempurna dan bukan berakhir seperti yang selama ini mereka duga.
Namun dengan tubuh barunya itu dia tidak dapat turun ke air. Dia tidak bisa kembali untuk memberitahu teman-temannya tentang kabar baik itu. Lalu dia memahami bahwa waktu untuk merekapun akan datang juga, kelak mereka juga akan tahu apa yang sekarang dia tahu.
Akhirnya dia mengangkat sayapnya dan terbang ke dalam kehidupan barunya yang sangat menggembirakan. [Anita Li / Jayapura / Papua / Tionghoanews]