KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 24 Januari 2012

MENITI KARIER DENGAN ILMU AIR

Ketika baru menjadi pegawai di suatu lembaga pemerintahan, saya tak punya pikiran soal karier ke depan. Saya hanya menjalaninya saja, menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab sebagai staf dari hari ke hari dengan senang hati.

Ketika sudah menyelesaikan kuliah S-1 Hukum pun, tidak pernah terbesit untuk buru-buru mengikuti penyesuaian ijazah agar segera bisa naik Golongan III seperti hampir semua teman-teman seangkatan saya. Singkatnya, saya senang ini semua berjalan lancar tanpa perlu pusing-pusing pikir tingkat tinggi.

Hingga hampir tujuh tahun menjadi pegawai, dengan perencanaan yang santai dan mengalir dengan sendirinya, ternyata semua yang saya impikan telah terpenuhi. Menikah, punya anak, punya rumah dan kelengkapannya sama seperti kebanyakan orang.

Di lain sisi saya justru melihat kebanyakan teman-teman saya yang memegang tanggung jawab dan punya obsesi karier di kemudian hari justru tidak bisa menikmati hal seperti yang saya rasakan. Terkekang dengan aksinya untuk mengejar tingkatan yang lebih tinggi. Terkekang dengan tanggung jawab yang mungkin tiba belum saatnya.

Ini membuat saya berpikir, kenapa kita harus bersusah payah memaksakan hati dan pikiran menggapai kesempatan padahal belum waktunya? Mengapa harus memasang obsesi yang terlalu berlebihan jika saat yang tepat akan datang dengan sendirinya?

Lalu saya ingat bahwa menjalani sesuatu dengan jeruji yang kita ciptakan sendiri lebih banyak menimbulkan risiko kecewa di belakang hari. Coba Anda bayangkan saat sedang mengejar mimpi dan obsesi namun tidak bisa menikmati waktu bersama keluarga. Juga ketika Anda bergelut dengan rencana-rencana besar di setiap menitnya namun lupa bagaimana menikmati anugerah dari Tuhan di menit yang sama. Tidakkah kita menyesal melewatkan detik-detik yang seharusnya menjadi milik kita saat masih tepat pada waktunya?

Maka saya pun berpikir, ada benarnya juga nasihat orang tua yang pernah saya kenal dulu. "Jalanilah kehidupan ini seperti air mengalir. Tenang, tapi punya kekuatan. Ada saatnya bergelombang, ada saatnya riak kecil, tapi tetap saja mengalir pada muaranya." [Veronica Lim / Bogor]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA