Komitmen mengajarkan kita banyak hal. Komitmen mengajarkan kita untuk bertanggung jawab tehadap komitmen yang telah kita buat. Komitmen mungkin membatasi ruang gerak kita. Tetapi komitmen mengarahkan kita untuk berpegang teguh pada apa yang telah kita yakini.
Pada kenyataannya, sebuah komitmen tidaklah semudah teori. Tidak mudah pula seperti kita memberi arti dari komitmen itu sendiri. Banyak rintangan, dan semua itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Apakah kita akan menyerah, atau kita akan terus berjuang dengan komitmen yang telah kita buat?
Lalu, bagaimana jika komitmen itu kita langgar hanya karena keberadaannya yang abstrak? Apakah kita sekonyong-konyong meninggalkannya? Meninggalkannya pada sebatas mimpi dan khayalan yang terlanjur kita rangkai terlalu tinggi? Mungkin bila ia punya roh dan raga, pastilah ia akan merasakan sakit karena jatuh dan jiwanya terguncang karena ia kita tinggalkan.
Bagaimana pula saat ia kita pegang teguh dengan segala keadaan dan rintangan yang terjadi? Tentu saja, ia mungkin terjatuh, tapi terjatuh untuk menjadikannya lebih kuat, lebih kokoh, seperti ada tali yang mengikat komitmen tersebut dan tidak ada yang berani melepaskannya.
Apapun pilihan kita, percayalah, jika memang sedari awal kita percaya dengan komitmen tersebut, pastilah kita meyakini bahwa komitmen itu membawa kebaikan untuk diri kita, dan akan lebih baik lagi jika membawa kebaikan untuk orang lain. Jadikan komitmenmu sebagai jalan hidupmu. Jangan pernah tinggalkan dia dalam keadaan apa pun, hanya karena kau menemukan komitmen baru yang belum tentu lebih baik untuk hidupmu. [Anita Li / Jayapura]