KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 14 Mei 2012

SEBUAH PESAN TERAKHIR (2)

Untukmu (Wydia).

Maaf aku harus meninggalkanmu, semua akan usai untukku

Maaf, aku harus menghilang, aku akan pergi dan melayang

Dibatas waktu aku menunggu, diujunng hari aku menanti

Dan kini saatnya tiba, aku meninggalkanmu dengan tawa

Reff : karena satu alasanku Tawamu adalah bahagiaku

Karena sebuah harapku, senyummu adalah segalaku

Maafkan aku pergi, semua harus terjadi

Satu pintaku untukmu, teruskan mimpimu tanpaku.

Aku bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Apa aku memiliki kesalahan terhadap dia? Sungguh, sejak saat itu aku akan merindukan dia. Hari demi hari aku jalani tanpa suaranya yang biasa terngiang di telingaku. Walaupun semenjak sepeninggalan dia café milikku tetap ramai, namun aku merasa sepih.

Memang sosok pengganti Dion tidak kalah bagus dari Dion, namun aku sungguh berharap Dion dapat kembali. Setiap hari aku mencari kabar tentang dia di tempat dimana dia tinggal, namun tidak ada hal yang berarti aku dapatkan.

Aku coba mendatangi kediaman keluarganya. Sesampainya di rumah kediaman keluarganya aku bertemu dengan seorang kerabatnya yang bernama Michael"bukan nama asli". Aku pun bertanya perihal keadaan Dion, namun dia pun tidak dapat memberikan sesuatu yang berarti. Dia berkata padaku, sejak ayah, ibu dan adik perempuannya meninggal karena kecelakaan dia lebih sering menutup diri dari keluarga-keluarganya.

Dia berkata padaku terkadang Dion menelepon dia untuk menanyakan keadaan keluarganya yang lain. Dan baru tiga hari kemarin Dion menelepon Michael. Dia hanya bertanya kabar keluarganya saja dan kemudian mengusai teleponya. Tidak ada pentunjuk, tidak ada jawaban, semua seakan menjadi misteri bagiku!

Aku coba sabar melewati semuanya, meski rasa rindu seakan menghujam hatiku. Aku rindu dia, aku sangat menginginkanya kembali dan dapat bersenandung lagi di sini. Perlahan aku mulai cona melupakan baying dia, yang selalu menghantuiku di kala lelap dan terjagaku.

Hari itu hari sangat cerah. Pengunjung café milikku membeludak, sampai kami harus menyediakan bangku-bangku baru. Di hari itu aku mendatangkan sebuah band yang cukup ternama. Seisi café terhanyut saat band itu memulai aksinya. Akupun mulai berkhayal, seakan yang aku lihat di atas panggung itu adalah Dion.

Saat aku hendak menghinggapi tamu, aku melihat seseorang yang mirip dengan Dion, dan akupun memanggilnya. Dia berlari keluar dan aku mengejarnya. Saat sampai di luar aku sudah kehilangan jejaknya. Entah kemana orang itu, dia menghilang tanpa jejak.

Saat aku hendak kembali, salah satu pegawaiku memberikan aku sebuah bunga kepadaku. Dia berkata bunga itu pemberian dari seorang peria. Di bunga itu tertulis namaku dan inisial sang pemberi bunga (DN)  dengan inisial itu aku langsung tertuju kepada Dion.

Kenapa dia melakukan ini terhadapku? Apakah dia tidak tahu tentang rasaku yang merindunya? 5 bulan sudah aku jalani ini semua tanpa dia. Aku sungguh berharap dia dapat hadir disini, menemani kesepihan ini. Namun aku coba menyadarkan diriku akan dirinya yang kini entah kemana.

Malam itu saat aku mengunjungi café milikku betapa kagetnya aku, ada sebuah kejutaan untukku dan aku baru sadar jikalau hari ini adalah hari ulang tahunku. Semua pengunjung setia café milikku datang dan bergabung dengan beberapa kariawanku dan band pengisi café milikku. Saat aku sedang menangis melihat ini semua tiba-tiba aku mendengar suara yang aku sangat kenal, itu suara Dion! Aku melihat keatas panggung, aku melihat dia duduk di kursi dengan memegang gitar dan bernyanyi.

Aku sangat terharu saat itu, peria yang telah lama aku tunggu akhirnya datang di hari ulang tahunku. Akupun menangis terseduh. Aku berlari menghampirinya dan memeluknya.

Dia berkata pada semua orang yang hadir di café itu dia akan menyayikan sebuah lagu untuk aku, dan diapun mulai menyanyi. Dengan suaranya itu aku terhanyut di malam itu.

Di akhir lagu dia terlihat lemas, dan aku melihat darah mengalir dari hidungnya, dia menatapku dan terjatuh dari kursinya.

Aku pun langsung memeluknya dan menangis dia memegang tanganku dan berkata "aku mencintaimu" dan saat itu juga dia  tidak sadarkan diri. Kami membawanya ke dokter. Di sana dia di larikan ke UGD.

Dia di fonis mengidap leukimia, dan nyawanya tidak terselamatkan lagi. Aku terdiam sejenak, tatapku kosong dengan aliran air mata membasahi pipiku, inilah akhir ceritaku. [Vivi Tan / Jakarta]

* Sumber: Google Search Engine

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA