KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 01 Oktober 2012

AKU JADI ISTRI KONTRAKAN

Ibuku bekerja menjadi juru masak seorang warga asing berkewarganegaran China. Pria tersebut yang biasa dipanggil oleh warga sekitar sebagai Mr Hong bekerja di pabrik sepatu sebagai Bos. Lebih dari setahun Ibu bekerja untuknya, berangkat kerja jam enam pagi dan pulang pukul delapan malam, termasuk Sabtu dan Minggu.

Menurut Ibu, Mr Hong sangat baik dan sering memberi tips diluar gaji bulanan yang diterima oleh Ibu. Suatu hari Ibu bercerita bahwa Mr Hong ingin mencari Istri Sewaan selama kontrak kerjanya masih diperpanjang di Indonesia. Mr Hong telah beristri dan mempunyai dua anak yang sekolah di Chhina. Istrinya lebih memilih tinggal di China untuk menemani anak anaknya sekolah. Sementara Mr Hong pulang ke China setiap 6 bulan sekali.

Karena aku sering mendengar cerita tentang Mr Hong dari Ibu, maka aku mengajukan diri untuk menjadi istri sewaan selama Mr Hong menginginkannya. Ibu terkejut dan menolak usulanku karena aku masih gadis dan belum pernah menikah. Tapi aku mencoba meyakinkan Ibu jika aku akan berbakti sebagai istri sewaan, sekaligus dapat membayar lunas hutang Ibu kepada Pak Soleh. Ibu pernah berhutang kepada Pak Soleh ketika Bapak sakit keras dan harus masuk rumah sakit. Hingga Bapak meninggal dunia, hutang Ibu pada Pak Soleh tidak juga kunjung lunas.

Berhari-hari aku membujuk Ibu agar mengijinkan aku menjadi istri sewaan Mr Hong demi membayar hutang Ibu kepada Pak Soleh. Akhirnya Ibu luluh dan mulai mengajarkanku tentang cara berumah tangga. Aku dengarkan semua nasehat Ibu, karena hanya inilah satu satunya kesempatanku untuk menjadi anak yang berbudi sekaligus dapat membantu Ibu melunasi hutangnya yang tidak sedikit. Besok Ibu berjanji akan memperkenalkan aku kepada Mr Hong.

Sore itu aku mandi sebersih mungkin dan menyisir rambut panjangku dengan pelan-pelan, memakai baju terbaikku serta memakai lipstick warna merah muda. Usiaku baru 21 tahun dan aku terus menerus melihat ke cermin, sekedar memastikan tidak ada yang salah dengan penampilanku. Pukul delapan malam, aku datang ke rumah Mr Hong dimana Ibu bekerja, dengan dalih menjemput Ibu pulang kerja. Aku diperkenalkan dengan Mr Hong, seorang pria berperut buncit dan mempunyai tinggi badan tidak lebih dari aku yang 161 cm. Mr Hong hanya mengenakan kaos putih dan bercelana pendek warna biru tua. Mr Hong memandangku dengan tajam dan lekat.

Benar saja. Tidak perlu menunggu lama. Esoknya Ibuku dipanggil Mr Hong dan menanyakan tentang statusku. Ibuku bilang bahwa aku tertarik dengan Mr Hong tapi karena hanya anak juru masak, maka aku tidak berani menjadi istri sewaannya. Mr Hong meyakinkan Ibuku dengan menitipkan hadiah seperti bedak, makanan, tas serta gaun mewah serta titipan "kata manis" bahwa Mr Hong juga menyukaiku.

Lima hari setelah hadiah-hadiah itu datang, aku kembali menemui Mr Hong untuk mengucapkan terima kasih. Mr Hong tersenyum dan mengajakku duduk di ruang tamunya tanpa sepatahpun bicara, hanya memandangku lekat. Sejak malam itu, aku menjadi istri sewaan Mr Hong. Setelah mengenal lebih dekat, Mr. Hong ternyata seorang pria yang sangat baik dan selalu memenuhi janjinya membayar kontrak kawin bulanan secara tepat waktu, bahkan tak jarang Mr Hong juga memberi uang tambahan untuk membeli pakaian dan keperluanku.

Setiap hari aku memasak dan menyiapkan segala keperluannya , termasuk tentunya keperluan batin yang juga tertera dalam perjanjian sewa kontrak kawin kami. Mr Hong selalu memperlakukanku dengan lembut dan penuh sayang, pada akhirnya mampu membuatku mencintainya dengan tulus. Hutang Ibu kepada Pak Soleh pun sudah lunas berkat Mr. Hong dan sekarang Ibu tinggal bersama kami. Mr Hong juga memperlakukan Ibuku dengan baik, sehingga Ibu tidak khawatir dengan statusku menjadi istri sewaan Mr Hong.

Perkawinan kontrak ini sudah kujalani selama 2,5 tahun dan aku berharap Mr. Hong memperpanjang kontrak kawin ini tiap tahunnya., karena ternyata aku sangat menikmati peran menjadi istri sewaan Mr Hong dan ingin mendapatkan anak darinya. Kami saling setia dan merawat hubungan kami dengan penuh kasih. Walaupun aku tahu, suatu hari aku akan kehilangan saat dia memutuskan kontrak kawin dan pulang kembali ke China, ke pangkuan istri resminya.

Setidaknya aku telah berbakti pada lelaki yang telah menyelamatkan kehidupan kami sekeluarga. [Amanda Li / Makassar] Sumber: kisahidupku.com

PESAN KHUSUS

Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA