KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 16 Januari 2013

AMPUNI AKU IBU ...

Kata maaf sepertinya sangat sederhana, namun bagiku kata maaf sepertinya menjadi satu-satunya kata yang amat sulit untuk aku dapatkan. Dan karena sepotong kata itu juga, aku menjadi tersiksa secara lahir dan batin, saat ini aku mengalami berbagai macam penyakit yang tak bisa di analisa oleh medis maupun pengobatan tradisional dan entah penderitaan apa lagi yang akan aku alami.

Aku memang berasal dari keluarga kaya, ayahku adalah seorang Direktur Utama disebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi di Jakarta, sementara ibuku adalah mantan sekretaris ayahku yang saat ini mengelola sebuah usaha butik di Bandung. Keluargaku yang cukup kaya ini memang jarang berinteraksi satu sama lain, sehingga sifat individualistis sangat menonjol pada kami semua.

Lima belas tahun lalu aku harus meninggalkan Indonesia untuk meneruskan studi di Singapura. Selama lima belas tahun itu pula aku jarang, bahkan hampir tak pernah menghubungi keluargaku di Indonesia, Di Singapura  pula aku menemukan jodohku, namanya Salvatore Biachi, ia orang Italia yang sedang bertugas di Singapura. setahun setelah menikah Biachi membawaku ke Italia dan menetap di sana.

Namun ternyata perjalanan rumah tanggaku tak berjalan mulus, Biachi sering melakukan kekerasan terhadapku dan akhirnya  menceraikan aku setelah kami memiliki 2 orang buah hati, dan perceraian ini  seolah menjadi awal dari kehancuran hidupku. Bagaimana tidak, suamiku bahkan tidak meninggalkan aku sedikitpun harta, aku dicampakan begitu saja seperti halnya binatang peliharaan yang sudah tidak lagi di butuhkan. Bahkan anak-anaku sepertinya jijik melihat keberadaanku.

Saat itu aku tidak tahu harus  berbuat apa, sakit hati, malu, kecewa dan merasa berdosa menjadi satu dalam pikiranku, aku malu pada orang disekitarku, kecewa pada perlakuan keluarga Biachi dan merasa berdosa terhadap keluargaku, rasanya  hari itu aku ingin mengakhiri hidupku secepat-cepatnya, namun Sepertinya Tuhan ingin agar aku merasakan kepedihan dan penderitaan yang lebih lama lagi.

Namun untunglah, di saat-saat kritis itu aku mendapatkan bantuan dari orang-orang di KBRI, mereka menjajikan aku untuk bisa kembali ke Indonesia. Ah.. lega rasanya mendengan kabar itu. Harapanku untuk bertemu kieluargaku dan meminta maaf kepada mereka muncul kembali. Semangat hidupkupun mulai tumbuh kembali.

Sesampainya di tanah air, aku bergegas menuju rumah yang kutempati dulu, rumah besar yang begitu banyak menyimpan kenangan masa kecil, ketika ibu dan ayahku membawaku berkeliling taman sambil berlarian, ah.. masih seperti dulukah rumahku, masihkan mereka mau menerimaku seperti saat aku kecil dulu, memeluku, menciumku, dan kenapa perasaan ini menjadi begitu rindu!!.begitu haus  akan pelukan ibuku

Sesampai di rumah, aku begitu terkejut, rumahku tidak seperti dulu lagi halaman yang begitu luas sudah menjadi sebuah toko yang lumayan besar. Apa mama memindahkan Butiknya dari Bandung ke Jakarta, ah sepertinya tidak mungkin. Ibu sangat mencintai Kota Bandung, kota kelahirannya dulu.

Dan aku tertunduk sedih ketika mendapat kabar bahwa rumah itu bukan rumahku lagi, dari informasi yang kudapat dari tetangga sebelah, ibu telah menjualnya untuk biaya pengobatan ayah selama berbulan-bulan sampai akhirnya ayah meningal dunia lima tahun lalu, dengan meninggalkan hutang yang besar kepada rumah sakit. Ya.. lima tahun lalu perusahaan yang ayah pimpin bangkrut, dan ayah tak kuasa menanggung beban itu, hingga akhirnya sakit, sementara ibu punya apa! hanya usaha butik yang akhirnya juga terjual habis.

Lima belas tahun sudah aku meninggalkan Indonesia, meninggalkan keluarga dalam keadaan yang penuh tanya. Dan aku telah menanamkan dosa yang begitu dalam kepada kedua orang tuaku, ayahku, ibuku. Kemana lagi aku harus pergi, ke tempat saudara papa sepertinya tidak mungkin, aku terlalu hina untuk mereka dan apa yang akan mereka ucapkan sudah terngiang di telingaku, anak durhaka!, kemana saja ketika orang tuamu kesusahan!.ah aku tak ingin mendengar cacian itu.

Lalu Ibuku.. aku bertanya dalam hatiku di mana ibuku, dan aku begitu tersentak saat aku dapatkan informasi bahwa mamaku berada di panti jompo. Ya Tuhan sehancur itukah keluargaku, aku tak lagi bisa membendung air mata saat kepedihan hati mengoyak seluruh urat nadiku.

Saat bartemu ibu, aku tak bisa menghentikan tangisku, aku bersimpuh di hadapannya, memohon ampun, kucium ibuku dan ia! seperti tak mau memperdulikan aku, pandangan matanya kosong, ia tak memberiku sedikitpun reaksi, hanya air matanya yang berlinang membasahi pipinya yang penuh dengan gurat kepedihan dan ibu berlalu dari hadapanku begitu saja.

Sesaat setelah itu, aku tak lagi merasakan kakiku berpijak, aku tak lagi bisa merasakan apa-apa,  hanya kepedihan dan kegetiran yang kurasakan. Setelah hari itu aku mengalami banyak keanehan, mataku yang setiap hari kupakai untuk menangis perlahan menjadi buta! oh.. inikah balasan atas dosa-dosa yang pernah kulakukan terhadapan ibuku, terhadap keluargaku.

Ya Tuhan.. semoga ibu mau mengampuni aku agar penedritaan lahir dan batin ini bisa berakhir, atau habisi saja usiaku sampai di sini, mungkin hanya itu harapanku yang terakhir, harapan yang sampai saat ini belum juga di kabulkan, atau mungkin ini jalan hidup yang harus aku jalani. [Vivi Tan / Jakarta]

--
Berita | Internasional | Budaya | Kehidupan | Kesehatan | Iptek | Kisah | Kontak

BACA DIBAWAH INI

Di bagian bawah artikel ini kedepan akan ditampikan iklan-iklan baris Maksimal 100 huruf dengan tarif Rp.5.000,- per artikel (Min.100 artikel) dan bagi yang berminat bisa kontak email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA