KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 11 November 2011

PERSEMBAHAN PILAR BUDAYA TIONGHOA

Banyak orang yang beranggapan bahwa persembahan makanan untuk leluhur berkaitan dengan upacara pemujaan berhala atau menyembah setan. Sebenarnya jika kita mau menilik lebih mendalam, tradisi itu berkaitan dengan budaya hidup sehari-hari. 

Jika orang barat mengatakan "Say it with flowers" maka orang Tionghoa akan berkata "Say it with foods. Banyak upacara atau hari-hari perayaan tradisi dimana menekankan kepada beberapa faktor seperti berkumpulnya anggota keluarga dan terjaganya hubungan kekerabatan keluarga, penghormatan leluhur dan makan-makan.

Dan dalam kehidupan sehari-hari hingga hari ini jika bersua dengan orang lain mayoritas bertanya ,"Sudah makan?" Hadiah pemberian bagi orang lain ketika Imlek, Pek Cun, Tiong Ciu juga selalu makanan bukan hadiah lainnya.

Dari sini kita bisa melihat bahwa budaya makan sudah mengakar ribuan. Dalam kehidupan sehari-hari hingga hari ini jika bersua dengan orang lain, mayoritas bertanya, "Sudah Makan?"

Pepatah mengatakan "MIN YI SHI WEI TIAN", bukan berkaitan dengan Tian sebagai Tuhan atau langit. Tapi rakyat atau orang Tionghoa beranggapan bahwa makanan merupakan yang terutama.

Hal ini tidaklah aneh jika kita melihat penderitaan para petani atau rakyat kebanyakan selama ribuan tahun. Mereka mengutamakan masalah makan atau perut. Kaisar harus mengutamakan masalah rakyat dan masalah rakyat adalah ekonomi atau makan.

Hal ini ada tercatat dalam kitab Han Shu. Dalam perkembangannya terutama berkaitan dengan tradisi, mereka berkumpul sekeluarga dan makan bersama. Sebelum makan bersama, mereka memberikan makanan kepada para leluhur mereka terlebih dahulu.

Jadi bukan memberikan bunga seperti tradisi barat. Mereka biasanya menawarkan makan kepada para leluhurnya atau almarhum orangtuanya terlebih dahulu.

Hal yang salah kaprah terjadi selama ini selalu mengganggap bahwa orang Tionghoa memuja para leluhur dan mempersembahkan makanan.

Perlu kita ketahui, semua makanan yang diberikan kepada leluhur adalah makanan matang berbeda dengan cara-cara istiadat lain yang menyembelih binatang hidup atau tradisi lain yang menggunakan bunga.

Saya hingga hari ini belum pernah melihat orang tionghoa yang menggunakan makanan mentah untuk penghormatan leluhurnya.Budaya-Tionghoa. [Robin Lim / Medan / Sumut / Tionghoanews]

 
Sumber Artikel: Google Search Engine

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA