"Baiklah. Tapi maukah kamu melakukan apa yang saya nasihatkan?" ujar sang Guru yang bijaksana.
"Sumpah, samber geledek. Apa yang Guru katakan akan kulaksanakan."
"Kini dengarkan. Apakah kamu masih punya binatang piaraan di halaman rumahmu?"
"Oh, ada. Lembu, kambing, anjing, dan tujuh ekor ayam"
"Sekarang pulanglah. Semua binatang itu masukkan kamar bersama kalian. Sesudah seminggu kembalilah ke sini."
Mendengar nasihat gurunya yang dirasa tidak masuk akal tersebut, si murid terheran-heran. Namun karena sebelumnya sudah berjanji untuk taat, sesampainya di rumah binatang-binatang itu pun dibawa masuk.
Sesudah satu minggu berlangsung, si murid kembali menemui sang Guru. Kasihan, ia mengeluh lebih hebat lagi.
"Aduh! Kamar kami kotor, berbau. Suasananya gaduh. Sarafku hancur. Kami hampir gila!"
"Nah, kini kembalilah," ujar Guru, "semua binatang itu harus kau keluarkan."
Orang tadi berlari sepanjang jalan. Hari berikutnya ia kembali dengan mata berbinar gembira. Wajahnya bersinar menyiratkan kedamaian.
"Hidup kami nyaman. Binatang sudah keluar. Rumah menjadi damai, begitu tenang, bersih, dan lega." [Jesisca Pang / Bekasi / Tionghoanews]