Ketika Ibu Suri Wu Zetian (625M – 705M) mengambil alih kekuasaan, dia membunuh semua keturunan dari keluarga kaisar yang telah mangkat. Anak kaisar diadili di Kuil Dali dan dijatuhi hukuman mati. Dia berkata,”Karena saya akan meninggal, mengapa menodai pisau atau alat pemotong.” Tengah malam, dia menggunakan lengan bajunya untuk menggantung dirinya sendiri.
Dia mati suri tetapi kemudian sadar lagi di tengah hari. Pada saat dia sadar dia berkata,”Ketika saya pergi ke istana dewa yang menangani kematian, pejabat di sana marah kepada saya. Dia memerintahkan saya untuk kembali dan menerima hukuman eksekusi. Saya bertanya mengapa hal itu harus saya lewati. Pejabat tersebut memperlihatkan kepada saya catatan kejadian dalam kehidupan masa lalu saya. Di dalamnya tertulis saya telah membunuh orang banyak dalam kehidupan saya sebelumnya dan sekarang saya harus membayarnya.”
Karena ia telah mengetahui hal tersebut, dia merasa tidak takut ketika dieksekusi. Terlihat bahwa ketika seseorang terlahir ke dunia ini, kehidupan dan kematiannya telah diatur. Apa yang ditabur dalam kehidupan sebelumnya itulah yang akan dituai. Seseorang akan diberkahi kehidupan yang baik atas kebajikan yang dilakukannya, dan akan dihukum atas kejahatan dan dosa yang dilakukannya. Tidak ada seorangpun yang dapat menghindar.
Pada masa Tahun Zhenguan (627M – 649M), Zhang Baozang bekerja sebagai pengawas Istana Kekaisaran. Dia sering pulang ke daerah Liyang jika tidak sedang dalam masa tugasnya. Suatu hari, dia bertemu dengan seorang pemburu muda yang sedang memanggang daging buruannya. Dia kemudian bersandar di pohon, mengeluh, dan berkata,”Saya telah hidup selama 70 tahun. Sangat sayang saya tidak dapat memiliki kesempatan untuk bersantai dan merasakan daging yang segar dan lezat.” Kemudian seorang biksu lewat dan berkata kepada Zhang,”Anda akan dipromosikan menjadi pejabat tingkat tiga dalam waktu 60 hari, mengapa Anda mengeluh?” Biksu tersebut kemudian hilang. Zhang sangat bingung dan memilih untuk kembali ke ibukota.
Pada saat itu Kaisar Taizong dari Tang (599M-649M) menderita serangan penyakit diare yang serius. Tidak ada satupun dokter kekaisaran yang mampu mengobati penyakit Taizong. Taizong kemudian mengeluarkan surat perintah kepada para pejabat di istana kekaisaran jika ada yang mengetahui resep obat yang cocok, hadiah akan diberikan jika resep obat tersebut efektif. Zhang Baozang pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya dan dia tahu racikan obat yang efektif. Kemudian dia menyerahkan obat tersebut kepada Taizong.
Taizong meminum ramuan tersebut dan sembuh dari diare. Dia kemudian memerintahkan kepada Perdana Menteri Weizhong untuk mempromosikan Zhang menjadi pejabat tingkat lima. Perdana menteri itu secara sengaja mengulur-ngulur promosi ini. Selama lebih dari sebulan dia tidak menulis surat pengangkatan. Taizong kemudian terkena penyakit diare kembali, dan memerintahkan untuk merebus ramuan itu, dan kembali sembuh.
Taizong kemudian berpikir mengapa dia tidak pernah melihat surat pengangkatan Zhang, karena Zhang yang telah memberikan resep obat tersebut. Ketika dia bertanya kepada Wei, Perdana menteri menjadi sangat ketakutan. Dia berkata bahwa dia tidak yakin apakah pejabat tingkat lima itu adalah pejabat sipil atau pejabat militer. Taizong tahu bahwa Wei telah mempromosikan seseorang yang telah menyembuhkan Wei waktu sakit ke pejabat tingkat tiga. Dia bertanya kepada Wei dengan keras,”Mengapa seseorang yang menyembuhkan kaisar tidak dipromosikan secepat dan setinggi yang menyembuhkan perdana menteri? Saya ingin Zhang dipromosikan ke pejabat sipil tingkat tiga, dengan jabatan tambahan untuk mengawasi ritual dan diplomasi.” Perintah Kaisar dibuat tepat 60 hari setelah ramalan bbiksu.
Terlihat bahwa bukan hanya kelahiran dan kematian telah digariskan, jabatan dan kekayaan juga telah digariskan. Tidak heran jika orang jaman dulu sering berkata,”Ketika sesuatu ada di nasib Anda, ia akan tiba pada waktunya. Jika sesuatu bukan milik Anda, Anda tidak akan dapat memilikinya bagaimanapun caranya, mengapa harus terlalu ngotot?” [Mei ing - Jakarta]