Saat diwawancarai Berita Pertahanan (Defense News) AS, Andrew Yang juga menekankan, apabila Cina menggunakan cara kekuatan militer dan politiknya untuk menguasai Taiwan, maka kekuatan militer Cina akan langsung memasuki Timur Laut Cina dan Laut China Selatan dan hal ini akan melukai kepentingan AS di Asia Pasifik .
Ketika ditanya apakah AS sebelum 1 Oktober akan memutuskan menjual pesawat tempur F-16C/D kepada Taiwan, Andrew Yang mengatakan, apabila AS memutuskan menjual senjata tersebut, pasti akan menimbulkan reaksi marah dari Cina. Sebab, dalam 30 tahun terakhir ini, penjualan senjata AS ke Taiwan dianggap melanggar urusan dalam negeri Cina. Tetapi dia percaya, penjualan senjata tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap hubungan AS dan Cina, kedua pihak akan tetap mempertimbangkan kepentingan bersama.
Andrew Yang menegaskan kembali jika Taiwan tidak memperoleh pesawat tempur F-16C/D, Taiwan akan segera kehilangan keunggulan pertahanan udaranya. Perdamaian dan stabilitas regional akan terancam. Jika Taiwan tidak dapat mempertahankan diri, pada akhirnya bisa memaksa AS untuk campur tangan, bahkan harus rutin mengadakan patroli di sekitar wilayah Taiwan.
Tentang merosotnya ekonomi AS apakah itu berarti bahwa China sudah berasa diatas AS? Andrew Yang berpendapat, pengaruh China terhadap AS semakin besar, tidak hanya pada masalah lintas selat, tetapi juga mencakup masalah regional dan masalah global lainnya. Cina seharusnya menghindari konfrontasi untuk menciptakan win win solution.
Andrew Yang menyatakan, meskipun Taiwan berupaya untuk mengurangi konfrontasi lintas selat, tetapi sampai saat ini Cina belum mengurangi penempatan militernya terhadap Taiwan. Pemimpin Cina juga belum memberikan sikap positif. Taiwan dalam mengatasi masalah tersebut haruslah memiliki pertahanan yang kuat, agar pihak-pihak yang ingin menggunakan kekuatan militer terhadap Taiwan harus membayar mahal atas usaha tersebut. [Jelia Lin, Kupang, Tionghoanews]