KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 10 Agustus 2011

ETNIS TIONGHOA TAK LAGI DIANGGAP WNA

Lambat laun, pandangan terhadap warga etnis Tionghoa di Sulawesi Utara, berubah. Jika sebelumnya etnis Tionghoa dianggap sebagai Warga Negara Asing (WNA), kini tidak lagi. Warga etnis Tionghoa telah dianggap sama dengan warga etnis Minahasa, Bantik, Totabuan, Dayak, dan etnis lainnya yang hidup di tanah Nyiur Melambai.

Pandangan banyak orang ini, membuktikan bahwa proses pembauran semua etnis di Sulut, sukses. Tak heran, dalam pergaulan sehari-hari warga tidak lagi melihat latar belakang etnis dan golongan, namun yang dilihat adalah sisi sesama manusianya sebagai makhluk sosial. Alasan sederhana pernah disampaikan salah seorang warga etnis Tionghoa. "Yang menyatukan semua etnis di Sulut, tujuannya yaitu sama-sama mencari nafkah," kata Hengky Tois, warga etnis Tionghoa Manado.

Oleh beberapa pengamat, 'mulusnya' proses pembauran warga etnis Tionghoa (khususnya) di Kota Manado, karena latarbelakang asal-usul etnis terbesar di Kota Tinutuan ini, yakni warga etnis Minahasa. Sesuai penelitian yang dilakukan salah satu universitas terkemuka di Tiongkok, warga Minahasa berasal dari Negeri Tirai Bambu China.

Hal itu mereka buktikan dengan miripnya alat transportasi air (perahu) di Danau Tondano Minahasa, dengan  perahu di salah satu provinsi di Tiongkok. Legenda di Tiongkok menyatakan, salah seorang selir raja dari salah satu kerajaan di Tiongkok, diasingkan di pulau Sulawesi bagian utara. Beberapa versi sejarah, juga menyatakan bahwa sebagian orang Indonesia berasal dari Mongolia.

Kemungkinan kesamaan asal-usul warga etnis Minahasa dan etnis Tionghoa ini, juga terlihat dari hubungan akrab kedua etnis tersebut. Sejak ratusan tahun silam, etnis Tionghoa dan Minahasa sudah kawin-mawin. Keturunan merekalah sebagian besar warga etnis Tionghoa di Manado saat ini. Tak heran, warga etnis Tionghoa tidak lagi dianggap warga etnis lain sebagai WNA, demikian juga secara pribadi mereka merasa orang Manado (bagi yang tinggal di Manado). "Setahu saya, oma kami orang Minahasa, jadi saya juga adalah etnis Minahasa," aku Yolanda sambil tersenyum. [Merry Huang, Menado, Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA