KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 24 Agustus 2011

MINUMAN OPLOSAN RENGUT NYAWA DUA WANITA TIONGHOA

Empat bulan lalu, minuman oplosan jenis jamu menewaskan tujuh orang warga Kota Bekasi. Hari Senin (22/8/2011) lalu, dua perempuan ditemukan tewas dan seorang lelaki terpaksa dirawat dalam kondisi kritis di Kabupaten Bekasi juga akibat jamu berupa larutan yang dioplos dengan minuman lain.

Duka menyelimuti rumah nomor 62 RT 01 RW 09 Kampung Cabang Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/8/2011) siang.

Di ruang tamu ada dua peti mati kayu yang di depannya terpajang foto perempuan semasa hidup, boneka, lilin, hio, makanan, dan buah-buahan-mungkin untuk semacam ritual. Dari pintu, peti sebelah kiri bertuliskan Wiwi Suryani (43) dan peti sebelah kanan bertuliskan Yulia (42). Keduanya perempuan keturunan Tionghoa.

Wiwi memiliki nama Tionghoa yakni Liem Tjio Sui Nio. Kedua perempuan ini akan dikebumikan atau dikremasi pada Rabu, 24 Agustus 2011. Mereka adalah penghuni rumah nomor 62 itu.

Wiwi dan Yulia, adik ipar, ditemukan tewas oleh Friska dan Deta, anak Wiwi, sekitar pukul 08.30 WIB, Senin itu. Saat ditemukan, Wiwi dan Yulia dalam posisi tergeletak dengan mulut berbusa dan hidung mengeluarkan darah. Di dekat korban ada bekas cairan muntah dan gelas berisi larutan campuran jamu dan kopi.

Melihat ibunda dan bibi tidak bernyawa, Friska dan Deta histeris dan menangis sehingga terdengar oleh tetangga yang kemudian datang untuk menolong keluarga dan melapor kepada petugas Kepolisian Sektor Cikarang.

Sayang, mungkin karena masih diliputi suasana duka, keluarga korban belum berkenan memberi penjelasan terkait peristiwa itu. Namun, di balik duka, ada seorang anggota keluarga yang menyampaikan rasa terima kasih kepada wartawan yang datang.

"Jika ini diliput dan diberitakan semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain," kata seorang lelaki yang menolak ditulis namanya saat ditemui di rumah duka.

Sejumlah tetangga yang berhasil ditemui berkenan memberi gambaran peristiwa tetapi juga menolak ditulis namanya. Mereka menceritakan bahwa ada seorang lagi yang terkena dampak minum larutan campuran jamu dan kopi yakni Supriyadi (50) atau suami Wiwi Suryani. Diduga kuat, Wiwi, Supriyadi, dan Yulia bersama-sama minum larutan campuran kopi dan jamu pada Minggu malam selepas Friska dan Deta tertidur.

Namun, setelah minum, Supriyadi pergi ke rumah saudara masih di Cikarang dan ambruk di sana sehingga dibawa ke sebuah rumah sakit di Kabupaten Bekasi. Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cikarang Ajun Komisaris Muchson AR membenarkan bahwa selain Wiwi dan Yulia yang tewas ada seorang lelaki yang juga menjadi korban minuman jamu dan kopi itu.

"Yang satu masih dirawat di sebuah rumah sakit dan dia adalah saksi kunci," katanya saat ditemui secara terpisah sedang memantau arus mudik dari pos di depan Stasiun Lemahabang.

Muchson mengatakan, sulit mengungkap detail peristiwa sebab saksi kunci (Supriyadi) masih dalam kondisi kritis sehingga belum bisa ditanyai oleh penyidik.

Selain itu, belum diketahui dari mana asal minuman jamu dan kopi yang dikonsumsi oleh ketiga korban. Belum jelas apakah bahan minuman dibeli untuk diracik sendiri atau dibeli sudah dalam racikan. "Kami akan selidiki secara serius kasus ini," katanya. [Jesisca Pang, Bekasi, Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA