KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 19 Oktober 2011

BAHAYA DIBALIK JARUM AKUPUNTUR

Infeksi bakteri, hepatitis B dan C, dan mungkin saja HIV dapat ditularkan melalui akupuntur dengan jarum atau kapas pengusap yang sudah terkontaminasi.

Dalam sebuah editorial yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, para ahli mikrobiologi di University of Hong Kong mengatakan jumlah infeksi yang dilaporkan yang terkait dengan akupuntur di seluruh dunia bagaikan puncak gunung es yang siap menimbulkan masalah besar bagi umat manusia. Untuk itu, diperlukan langkah pengawasan yang lebih ketat terhadap prosedur akupuntur.  

"Untuk mencegah infeksi tertular melalui akupuntur, langkah pengendalian infeksi harus segera diterapkan, seperti pemakaian jarum sekali pakai, prosedur pemberian disinfektan pada kulit dan teknik aseptik," kata ketua tim peneliti Patrick Woo, profesor mikrobiologi di University of Hong Kong.

"Aturan yang lebih ketat dan persyaratan akreditasi juga diperlukan untuk mencegah meluasnya infeksi yang ditularkan lewat akupuntur," saran para ahli itu. 

Akupuntur adalah salah satu dari sejumlah pengobatan alternatif yang paling banyak dipakai dan didasarkan pada teori bahwa memasukkan jarum ke sejumlah titik pada tubuh oleh ahlinya diyakini dapat melancarkan aliran "Qi" atau energi.

Pengobatan ala China ini sudah banyak digunakan di wilayah Barat dalam beberapa dasawarsa terakhir untuk mengatasi rasa sakit. Akupuntur juga dipakai untuk mengatasi beberapa kondisi seperti obesitas, sembelit dan arthritis serta gangguan lainnya.

Woo bersama koleganya menyebutkan akupuntur bisa saja berisiko karena jarum ditusukkan beberapa sentimeter di bawah kulit, dan tim peneliti ini juga memperingatkan munculnya sindrom baru pada abad ke-21 ini, yaitu acupuncture mycobacteriosis (infeksi yang disebabkan mikobakteri).

"Infeksi jenis ini disebabkan oleh mikobakteri yang cepat meluas akibat penggunaan jarum akupuntur. Hal ini akibat dari kapas, handuk dan peralatan akupuntur yang terkontaminasi. Masa inkubasinya lama tapi infeksi ini memicu pembengkakan dan borok," tulis para peneliti.

"Sejauh ini, ada lebih dari 50 kasus yang terpantau di seluruh dunia. Kasus terbanyak bakteri itu ditularkan dari flora kulit pasien atau lingkungan akibat dari disinfektan kulit yang tak memadai sebelum dilakukan akupuntur," imbuh mereka.

Meski kebanyakan pasien sembuh dari infeksi bakteri ini, tapi 5% hingga 10% dari kasus infeksi bakteri menimbulkan masalah serius, termasuk kerusakan pada persendian, kegagalan multi-organ, penyakit flesh-eating dan kelumpuhan. Selain itu juga infeksi virus hepatitis B terkait akupuntur yang belakangan mulai marak, dan jangan kesampingkan pula ancaman penularan virus HIV. [Yenni Huang / Solo / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA