Guru-gurunya pun rutin mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan bahasa plus pengetahuan tentang kebudayaan Tionghoa. "Saat ini demam belajar bahasa Mandarin kian meluas. Saya optimis tidak butuh waktu lama untuk mengembangkan bahasa Mandarin di Indonesia. Saat ini pun sudah terlihat signifikan," kata Chairman Sekolah Pelita II Rao Xing Sheng.
Sekolah yang berlokasi di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat itu menjadi acuan sekolah lain yang ingin melakukan hal serupa. Beberapa waktu lalu misalnya, delegasi Persatuan Guru Singkawang yang dipimpin Huang Jin Lin menemui pimpinan dan guru-guru Sekolah Pelita II.
Mereka membahas tentang cara meningkatkan kualitas pengajar dan pengajaran bahasa Mandarin. "Kedatangan kami untuk bertukar informasi dalam hal pengajaran bahasa Mandarin.
Supaya bisa mengajak anak-anak menyukai bahasa Mandarin yang memang tergolong sulit untuk dipelajari," tutur Aili, salah satu dari 14 anggota delegasi itu. "Mudah- mudahan, nantinya bahasa Mandarin bisa diajarkan kepada masyarakat luas.
Sehingga, bisa meningkatkan kemampuan mereka di bidang komunikasi bisnis," sambungnya. [Julianty Chang / Singkawang / Tionghoanews]