KISAH | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 23 Oktober 2011

BERGURU DI SHANGHAI CHINA

Musik tradisional Tiongkok terus berkembang. Awalnya, hanya golongan tua yang menikmati. Kini, golongan muda berlombalomba menguasai alat musiknya. Terlebih semakin banyak tempat kursus guzheng (kecapi), pipa (gitar), erhu (biola), dan dizi (suling). Di beberapa sekolah, bahkan ada ekstrakulikulernya. Menurut Ketua Komunitas Seni dan Budaya Jakarta Susilawati, menjamurnya sekolah musik tradisional Tiongkok efektif mengembangkan dan melestarikan budaya Tionghoa. Itu, tidak terlepas dari hubungan Indonesia dan Tiongkok yang kian erat di berbagai bidang termasuk seni dan budaya. Beberapa waktu lalu, sejumlah siswa Sekolah Musik Miladomus dan Penta's Music bahkan berguru langsung di Shanghai, Tiongkok.



Mereka sekaligus menjadi wakil Indonesia dalam sebuah festival musik yang diikuti 38 peserta dari Malaysia, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat. "Ini pengalaman pertama murid-murid dari Sekolah Musik Miladomus dan Penta's Music School mengikuti kompetisi internasional, dan berhadapan langsung dengan delapan profesor dari Shanghai Conservatory of Music. Walaupun belum berhasil meraih penghargaan, banyak sekali pengalaman berharga," ujar Dirut Sekolah Musik Miladomus Eni Agustien. Anak didiknya, mengikuti summer class di Shanghai Conservatory of Music selama 20 hari.



Berbagai alat musik tradisional Tiongkok, didalami disana. "Melalui kegiatan ini, bisa menjadikan musik sebagai salah satu sarana untuk memperkaya dimensi wawasan hidup muridmurid," tuturnya lalu tersenyum. Direktur Departemen Sosial dan Budaya Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial, dan Budaya Indonesia-China (LIC) Mak Paiman menambahkan, seni dan budaya merupakan media yang paling cepat menjembatani hubungan antar negara. "Pertukaran kebudayaan menjadi hal yang paling mudah diterima, jika dibandingkan pertukaran pandangan politik atau kebijakan ekonomi tertentu. Karena budaya bersifat universal, saling mengisi satu dengan yang lain," katanya. [Veronica Lim / Bogor / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: BERITA