Selama masa pemerintahan Daizong, ia menempati posisi sebagai Perdana Menteri. Sebagai seorang pejabat penting pemerintah, yang memiliki kekuasaan terhadap seluruh hal keuangan, ia memang adalah seorang yang tidak dapat disuap dan jujur. Dia menghargai sikap hemat dan gemar menolong orang-orang yang memerlukan.
Suatu kali, pada pertengahan musim dingin, Liu Yun sedang dalam perjalanannya menuju pertemuan pagi para pejabat. Dia melihat beberapa toko menjual kue biji wijen di samping jalan dan memutuskan untuk membeli beberapa kue hangat untuk dimakan. Dia pergi kedalam satu toko kue tapi dengan cepat kembali ke luar lagi. Ketika pelayannya bertanya mengapa, ternyata toko kue tersebut mahal harganya. Pada akhirnya Liu Yun menemukan toko kue yang murah dan membeli kuenya di sana.
Pejabat lain dalam perjalanannya menuju pertemuan semua melewati toko kue yang murah tersebut. Ketika mereka melihat Perdana Menteri Liu Yun menggigit sesuatu pada kue biji wijen, mereka mengejeknya. Liu Yun hanya tersenyum dan berkata pada mereka bahwa kuenya enak.
Pelayannya sangat malu, tapi Liu Yun berkata, "Adalah suatu kebajikan untuk hidup hemat. Hanya dengan kehilangan kebajikanlah, baru seseorang dapat kehilangan statusnya, dan seorang yang berbudi akan selalu berhemat."
Pengamatan lainnya mengenai pakaian Liu Yun menunjukkan bahwa, dibawah jubah kerajaan untuk pejabat, dia hanya mengenakan sehelai kemeja katun sederhana, sementara pejabat lain semua memakai kain tenunan yang mahal dan halus menutupi tubuh mereka.
Rumah Liu Yun di Chang'an terletak di sebuah gang kecil pada bagian tenggara. Rumah tersebut terlihat seperti rumah biasa lainnya, tanpa langit-langit atau pilar yang berukir indah, menara atau kebun. Perabotannya tua, dan makanannya juga sangat sederhana. Ia tidak mempunyai banyak pelayan atau pembantu, dan istri serta anak-anaknya ikut mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Lui Yun sering berkata kepada orang lain, "Manusia memerlukan perlindungan, oleh karena itu tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang keindahan rumah. Makanan adalah untuk mengenyangkan perut, oleh karena itu tidak perlu mencemaskan soal jenis makanan. Menunggang kuda adalah untuk transportasi yang dapat diandalkan, jadi tidak ada yang perlu dicemaskan mengenai apakah kuda itu mempunyai bulu tengkuk yang indah."
Liu Yun sangat hemat, tetapi dia sangat gemar menolong orang lain. Sebagian besar penghasilannya digunakan untuk menolong orang-orang yang memerlukan. Banyak pelajar miskin mendapat bantuan keuangan darinya, sama seperti keluarga dan sahabatnya kurang beruntung.
Suatu hari Liu Yun berkunjung ke rumah seorang keluarga. Dia melihat pintu rumah tersebut tidak mempunyai sebuah tirai untuk menahan angin, oleh sebab itu ia secara diam-diam menyuruh pelayannya untuk mencatat ukuran pintu tersebut. Tidak lama kemudian, keluarganya tersebut menerima sebuah tirai yang baru. Bagi Liu Yun ini adalah episode yang khas. [Widya Wong / Pontianak / Tionghoanews]