Delegasi Indonesia dipimpin oleh Prof Faisal Abdullah, staf khusus Menpora Bidang Kemitraan. Pada kesempatan tersebut, pria berkacamata tersebut mengatakan, bermitra dengan Tiongkok memiliki nilai strategis yang sangat tinggi. ''Negara-negara Adidaya menjadikan 'Tiongkok' sebagai tolok ukur dalam berbagai bidang.
Saya pikir, Indonesia juga dapat belajar banyak dalam banyak hal dari Tiongkok misalnya, di bidang kedokteran dan manajemen,'' kata Faisal kepada wartawan di Beijing. Dia menambahkan, kerjasama RI dengan Tiongkok di bidang kepemudaan sebenarnya akan berakhir pada Desember 2011 ini. Hanya saja, waktu yang tersisa dua bulan itu akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama.
Pada bagian lain, Rosmalawaty Chalid, Minister Consellor, Kepala Fungsi Sosial Budaya Kedubes RI di Beijing mengatakan, kerjasama di bidang kepemudaan dengan Tiongkok akan membawa dampak positif, khususnya di bidang pendidikan. Misalnya, melalui pemberian beasiswa, jumlah mahasiswa Indonesia di Beijing akan lebih banyak.
Sejauh ini, kata dia, jumlah mahasiswa yang belajar di Beijing mencapai 120 orang. Sebagian besar mahasiswa tersebut mengambil jurusan Herbal Medicine, Manajemen Ekonomi serta Teknologi. Pada kesempatan terpisah, Vice Secretary-General All-China Youth Federation, Jia Bo menjelaskan, pihaknya menyambut baik keinginan Indonesia untuk meningkatkan kerjasama.
Hanya saja kerjasama tersebut juga meliputi pengiriman untuk anggota legislatif yang berusia muda. Karena anggota legislatif di negara demokrasi seperti Indonesia juga memiliki peranan penting. ''Bukan cuma di bidang pendidikan, anggota legislatif juga dapat memiliki perspektif baru dalam memandang satu persoalan,'' katanya.
Jia Bo mengatakan, Tiongkok akan terus mendongkrak kerjasama di bidang pendidikan lebih intensif dengan negara-negara ASEAN. Untuk itu, dia mengharapkan Indonesia dapat lebih aktif mengirimkan pelajar dan mahasiswa terbaik untuk program 100 ribu beasiswa yang disediakan Tiongkok untuk ASEAN. ''Hingga 2020, kami targetkan dapat mengundang 100 ribu mahasiswa terbaik ASEAN untuk meneruskan pendidikan di Tiongkok. Kami harap Indonesia dapat berperan lebih aktif untuk program ini,'' pungkasnya. [Cycillia Lim / Denpasar / Bali / Tionghoanews]