Semasa duduk di bangku kuliah, Astrid Ariani Wijana terbiasa bekerja keras untuk mendapatkan uang. Berbagai pekerjaan pernah dilakoni termasuk melayani konsumen di sebuah restoran di Singapura. "Saya tidak langsung berada di posisi atas ketika bekerja. Saya harus meniti karir dari bawah," tuturnya. Apapun pekerjaan yang pernah digeluti, menjadi pengalaman berharga baginya. Pengalaman itu membantu pekerjaannya kini.
"Banyak hal yang dipetik dari pengalaman melayani customer dan memasarkan produk," katanya lantas meluruskan pemberitaan di edisi sebelumnya. Putri pasangan Arif Wijana dan Emmy Tirtha itu menegaskan, sejak 2006 hanya fokus membesarkan PT. Mazda Motor Indonesia (MMI), tidak bekerja paruh waktu sebagai lisence officer untuk konferensi internasional. Menurut dia, pekerjaannya membutuhkan dedikasi dan komitmen yang tinggi.
Namun, bukan berarti pencapaian yang diraih MMI atas kerja kerasnya seorang. Kemajuan MMI diakuinya merupakan hasil kerja seluruh karyawan. "Sejak Mazda berdiri sendiri dengan bendera PT. Mazda Motor Indonesia, ada kepercayaan diri. Ini berbeda dari sebelum 2006 yang bukan berdiri sendiri.
Walau berdiri sendiri, tetapi tetap ditangani induknya dari Jepang," imbuhnya. Keterangan Astrid itu sekaligus mengklarifikasi kalimat di paragraf ketiga edisi sebelumnya yang menyebut MMI tidak ditangani induknya di Jepang. Istri Donny Tanara itu menjelaskan, penjualan Mazda terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2006, hanya 300-400 unit mobil yang terjual.
Angkanya melesat tajam pada 2010 yakni 6 ribu unit. Dia menargetkan angka yang lebih tinggi untuk tahun ini. "Mazda optimis target tercapai. Selain posisi penjualan yang relatif aman, ditunjang strategi integrasi komunikasi menyeluruh. Kami tidak hanya mengangkat brand, tetapi juga komunikasi dengan tim-tim penjualan dalam bentuk kampanye sales program dan support kegiatan kampanye itu dengan pameran," terangnya. [Sizi Li / Jakarta / Tionghoanews]