Suatu hari, ada orang dari Beijing. Namanya Chong-Lei. Ia orang yang sangat aneh dan lucu. Ia tidak pernah serius dan selalu bercanda. Chong-Lei tidak punya teman karena kelakuan anehnya. Ia begitu lucu karena saat kecil, ia pernah ditangkap orang gila dan meggelitiknya terus-menerus. Chong-lei tidak pernah melupakan kejadian itu. Sekarang saat ia teringat saat ditangkap ia mulai tertawa-tawa dan ingat saat ia digelitik. Chong-Lei tahu orang merasa tergangu dengan sifatnya, tetapi ia tidak dapat mengontrol diri dan terus tertawa.
Chong-Lei hanya punya dua teman, ibunya dan ayahnya. Ia orang yang cerdik, tetapi selalu kehilangan pekerjaannya karena ia begitu aneh dan lucu. Setiap saat ketika kehilangan pekerjaannya ia akan tertawa lebih keras dari sebelumnya. Ia pernah menjadi pelayan, pembantu dokter, penerima tamu, dan pekerja bangunan. Dalam setiap pekerjaan ini Chong-Lei harus bekarja dengan orang lain yang sangat serius bekerja. Namun, Chong-Lei tidak dapat membantu tetapi terus tertawa-tawa terhadap mereka, dan akibatnya mereka berpikir ia tidak mengerjakan tugasnya dan tidak tidak menghormatinya.
Suatu hari ia bekerja sebagai pegawai pembuat kaligrafi, bernama Woo-She. Baru bekerja satu hari ia dipecat. Kali ini ia tertawa begitu keras sampai mati. Ada yang mengatakan ia mati tertawa, dan ada yang mengatakan ia mati tersedak, tapi mereka semua mengatakan "Orang bodoh, mati bodoh." Saya mengatakan "Orang bodoh mati tertawa." [Alexander / Tionghoanews]
Chong-Lei hanya punya dua teman, ibunya dan ayahnya. Ia orang yang cerdik, tetapi selalu kehilangan pekerjaannya karena ia begitu aneh dan lucu. Setiap saat ketika kehilangan pekerjaannya ia akan tertawa lebih keras dari sebelumnya. Ia pernah menjadi pelayan, pembantu dokter, penerima tamu, dan pekerja bangunan. Dalam setiap pekerjaan ini Chong-Lei harus bekarja dengan orang lain yang sangat serius bekerja. Namun, Chong-Lei tidak dapat membantu tetapi terus tertawa-tawa terhadap mereka, dan akibatnya mereka berpikir ia tidak mengerjakan tugasnya dan tidak tidak menghormatinya.
Suatu hari ia bekerja sebagai pegawai pembuat kaligrafi, bernama Woo-She. Baru bekerja satu hari ia dipecat. Kali ini ia tertawa begitu keras sampai mati. Ada yang mengatakan ia mati tertawa, dan ada yang mengatakan ia mati tersedak, tapi mereka semua mengatakan "Orang bodoh, mati bodoh." Saya mengatakan "Orang bodoh mati tertawa." [Alexander / Tionghoanews]
Berita | Internasional | Budaya | Kehidupan | Kesehatan | Iptek | Kisah
PESAN KHUSUS
Ingat ! Anda juga bisa mengirim berita kegiatan/kejadian yang berhubungan dengan Tionghoa tempat tinggal anda atau artikel-artikel bermanfaat ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
PESAN KHUSUS
Ingat ! Anda juga bisa mengirim berita kegiatan/kejadian yang berhubungan dengan Tionghoa tempat tinggal anda atau artikel-artikel bermanfaat ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id